Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Indonesia Konsumen Beras Terbesar di Dunia

Jum'at, 04 Mei 2007 18:10

Kapanlagi.com - Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Dr Kaman Nainggolan mengatakan, Indonesia merupakan konsumen beras terbesar di dunia. Saat ini konsumsi beras nasional mencapai 30 juta ton per tahun.

"Kita menjadi konsumen beras terbesar dan kebutuhan beras nasional setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2030 kebutuhan beras nasional diperkiarakan mencapai 60 juta ton," katanya pada acara Rakor Badan Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Penyuluh Pertanian se-Provinsi Bengkulu di Bengkulu, Jumat.

Di Indonesia, beras merupakan makanan pokok dan selama ini kalau bicara soal pangan, yang dibicarakan pasti masalah beras.

Menurut dia, besarnya kebutuhan beras itu tidak dibarengi dengan penambahnan areal pertanian. Pencetakan sawah baru berjalan lambat karena itu terjadi kesenjangan.

Ia juga menjelaskan, ketahanan pangan sangat erat hubungannya dengan ketahanan nasional, karena itu harus terus diupayakan agar tidak terjadi krisis pangan.

"Meski sulit mewujudkan ketahanan pangan, tapi kita harus tetap berupaya menjaganya. Ketahanan pangan bisa terwujud dengan kerja sama lintas sektoral dengan mengefektifkan sumber daya alam yang ada," ujarnya.

Guna menjaga ketahanan pangan nasional, pemerintah membentuk Dewan Ketahanan Pangan yang diketuai langsung oleh presiden. Tugasnya mengkoordinasikan DKP provinsi dan kabupaten/kota.

Dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional, pemeintah telah melakukan berbagai upaya yakni selain peningkatan produksi beras juga diversifikasi pangan.

Pada tahun 2007, pemerintah menargetkan produksi beras sebanyak 32,96 juta ton atau terjadi peningkatan dua juta ton. Produksi ini dicapai dari luasan areal pertanian 12,44 juta hektare dengan sasaran panen 11,86 juta hektare.

Diversifikasi pangan, menurut dia merupakan keharusan dan perlu terus disosialisasikan, sehingga ke depan masyarakat tidak lagi terpaku pada beras sebagai makan pokoknya.

"Kita sangat mengharapkan adanya peran aktif dari pemerintah daerah untuk melakukan diversifikasi pangan ini," ujarnya.

Wakil Gubernur Bengkulu HM Syamlan, mengatakan, sesuai UU No 7 tahun 1996 pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab untuk mewujudkan ketahanana pangan nasional.

Pemerintah, kata dia harus menyelenggarakan pengaturan, pengendalian dan pengawasan pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman bergizi, beragam merata dan terjangkau masyarakat.

Wagub juga berharap masyarakat setempat untuk membiasakan diri mengkonsumsi jenis pangan lain sebagai pengganti beras seperti sukun dan sejenisnya yang banyak terdapat di daerah itu. (*/rsd)

http://www.kapanlagi.com/h/0000170204.html
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts