[ Selasa, 28 Juli 2009 ]
Pengelolaan sampah juga tak luput diperhatikan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Probolinggo. Baik sampah rumah tangga, sekolah, perkantoran maupun pasar. Untuk pengolahan sampah organik skala rumah tangga, BLH memberikan pelatihan dan fasilitas pembentukan kelompok masyarakat (pokmas). Sampah itu didaur ulang menjadi barang kerajinan di lima pokmas yang tersebar di Perumahan Bumi Bulu Indah, Perum Kebon Agung, dan Perum Sumber Lele Permai, Kraksaan.
Pengelolaan sampah di sekolah dilakukan dengan menggandeng dinas pendidikan. BLH memberikan mesin pengelolaan kompos di empat titik. Yaitu, SMAN 1 Kraksaan, SMKN 1 Kraksaan, SMPN 1 Kraksaan, dan SDN Patokan 1 Kraksaan. Sebelumnya, SMPN 1 Sumberasih juga telah mendapatkan mesin tersebut. Menurut Bupati Hasan Aminuddin, upaya itu dilakukan untuk menumbuhkan cinta lingkungan sejak dini. "Kalau perlu, anak sekolah harus menyerahkan tanaman waktu mengambil ijazah" tegas Hasan.
Dari usaha itu, SMPN 1 Sumberasih sudah mampu memproduksi dan memasarkan pupuk organik dari bank sampah yang mereka kelola. Hasil penjualan tersebut digunakan untuk membantu siswa yang kurang mampu. Usaha itu pun mengantarkan Anugerah Sekolah Adiwiyata untuk SMPN 1 Sumberasih. Untuk pengelolaan sampah pasar, BLH memfasilitasi alat pembuatan kompos di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Pasar Kebon Agung. Unit tersebut mengolah sampah dari pasar tradisional lainnya, seperti Semampir dan Kraksaan Wetan. (novi/agm)
http://www.jawapos.com/
Post a Comment