Agustus 7, 2009 - 15:51
BOGOR (Pos Kota) -Wabah diare semakin ganas menyerang warga di Kecamatan Rumpin. Sejak terjadinya Kecamatan Rumpin dinyatakan Kejadian Luar Biasa tercatat 198 orang orang terserang diare termasuk hingga Jumat siang 13 pasien berdatangan ke Puskesmas Rumpin.
Bahkan, penyakit yang diakibatkan kekurangan air bersih yang dikonsumsi masyarakat ini meluas hampir ke semua desa di Kecamatan Rumpin. Dari 13 pasien yang ke Puskesmas delapan di antaranya balita dan enam orang dewasa.
“Warga yang teserang diare akan semakin tinggi mengingat warga masih mengkonsumsi air Sungai Cimanciri yang menurut penelitian kami tercemar bakteri E-coli, penyebab utama diare,” ujar Kepala UPTD Puskesmas Rumpin Anang Sujana.
Bahkan, pasien yang kemarin berobat kebanyakan warga Desa Cipinang. Desa ini menyumbang angka pasien diare terbanyak karena dilalui Sungai Cimanciri. Sehari-harinya warga mandi, cuci dan kakus (MCK) dan untuk keperluan masak memakai air sungai.
Camat Rumpin, Wahyu Hadi Setiono, mengatakan kurang air bersih merupakan penyebab utama warga mengkonsumi air Sungai Cimandiri. Sedangkan bantuan air bersig dari PDAM Tirta Kahuripan tidak mencukupi.
“PDAM hanya mengirim lima truk tangki per hari,” katanya.
Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan, Hadi Mulya Asmat, mengakui keterbatasan truk tangki yang dimiliki memaksa pihaknya hanya mampu mengirim air bersih lima tangki setiap harinya.
“Truk tangki masih sangat terbatas, sedangkan kebutuhan air bersih bukan hanya di Rupn, tapi daerah lain juga,” ucapnya.
(iwan/sir)
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/08/07/kurang-air-bersih-diare-mengganas
Post a Comment