Kamis, 27-08-09 | 20:24
KENGERIAN kita rasakan ketika mendengar ada pesawat penumpang jatuh dengan korban ratusan jiwa. Padahal tanpa kita sadari, ada pembunuh nomor satu yang justru menimbulkan korban tewas lebih banyak dibanding jumlah korban kecelakaan pesawat, yakni kecelakaan lalulintas (Lakalantas).
Ini bisa dilihat dari data korban lakalantas Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Makassar dan jajarannya. Tercatat dalam dua tahun terakhiri (2007-2008), tidak kurang dari 300-an orang meninggal dunia (MD). Bandingkan jika kasus ini diambil data se Sulsel atau Indonesia secara keseluruhan.
Kepala Kesatuan Lalulintas (Kasat Lantas) Polwiltabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Feri Handoko S, SH,S.Ik, didampingi Kepala Unit (Kanit) Lakalantas Satlantas Polwiltabes Makassar, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Alimuddin J, yang ditemui di Mapolwiltabes Makassar, menyebutkan kasus lakalantas yang ditangani Polwiltabes Makassar dan jajarannya tahun 2007 lalu, sebanyak 685 kasus.
Korban Meninggal Dunia (MD) 253 orang, Luka Berat (LB) 123 orang, Luka Ringan (LR) 671 orang, dengan kerugian materi (Rumat) sebesar Rp1.143.100.000.
Di tahun 2008, kasus lakalantas meningkat dari 685 kasus di tahun 2007 menjadi 808 kasus. Jumlah MD pun meningkat dari sebelumnya 253 orang menjadi 258 orang, luka berat dari 123 orang menjadi 134 orang, luka ringan dari 671 orang menjadi 817 orang, dengan kerugian material meningkat pula dari Rp1.143.100.000 menjadi Rp1.584.430.000.
Menariknya, Maros dan Gowa, yang justru hanya kota pendukung Kota Makassar, nyaris sama jumlah kasus dengan korban MD. Maros misalnya di tahun 2007 lalu, dari jumlah kasus lakalantas sebanyak 50 sama jumlahnya dengan korban MD sebanyak 50 orang, ditambah dengan korban LB 20 dan korban LR 26 orang.
Sedang Gowa di tahun yang sama, jumlah kasus 67 dengan korban MD 61 orang, dengan korban LB 32, dan korban LR 19 orang.
Data lakalantas meningkat di tahun 2008. Maros yang jumlah kasusnya hanya 55, justru lebih tinggi korban MD-nya dengan jumlah kasus yakni 56 orang. Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Gowa yang kasusnya meningkat menjadi 84 dengan korban MD 75 orang.
Lakalantas di wilayah Polresta Makassar Barat (Makbar) di tahun 2007 sebanyak 308 kasus dan hanya 26 orang korban MD. Di tahun 2008, meski tetap menjadi peringkat pertama jumlah lakalantasnya yakni 279 kasus, namun korban MD hanya 7 orang.
Hingga triwulan kedua atau Januari hingga Juli 2009, peningkatan kasus lakalantas memperlihatkan tren yang cukup signifikan. Petugas lalulintas di Polwiltabes Makassar mencatat kasus lakalantas sudah 44 kasus dengan korban meninggal dunia (MD) 35 orang.
Padahal, di tahun 2007 lalu, jumlah lakalantas yang ditangani khusus Polwiltabes hanya 57 kasus dengan korban MD 5 orang. Di tahun 2008, jumlah kasus 86 dengan korban MD 48 orang. (lis/litbang Fajar)
http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=67520
Post a Comment