05/08/2009 23:16 | Flu Babi

Liputan6.com, Jakarta: Flu babi terus merebak. Demam tinggi disertai batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan menghinggapi para santri Pondok Pesantren Nahdlotul Muslimat Solo, Jawa Tengah. Mereka ikut tertular penyakit mematikan itu. Dari hasil pemeriksaaan dinas kesehatan, sebanyak 23 santri dirujuk ke Rumah Sakit Dokter Moewardi karena diduga terinfeksi virus H1N1. Sedang 17 lainnya diisolasi di pondok pesantren.

Kendati jumlah penderita flu babi di Tanah Air terus bertambah dan bahkan hingga kini diperkirakan sudah mencapai angka 600 orang dan tersebar di 18 provinsi di Indonesia. Departemen Kesehatan mengaku tak mengalami hambatan terkait penanganan pasien suspect flu babi di tiap rumah sakit.

Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, Rabu (5/8), mengatakan angka kematian yang disebabkan oleh virus H1N1 ini masih tergolong kecil. Selain itu, Menkes juga menambahkan, pasien terduga flu babi tak perlu mendapat perawatan khusus alias tidak perlu diisolasi.

Virus H1N1 tak luput menyerang ibu kota. Kemarin sore, jenazah warga negara Pakistan yang diduga terinfeksi virus tersebut dibawa ke negara asalnya setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center. Saat itu, warga Pakistan tersebut diisolasi selama tiga hari.

Lantas, jika pasien suspect flu babi tidak diisolasi, bukankah akan menambah penyebaran virus H1N1 di masyarakat? Sudah siapkah masyarakat kita? Departemen Kesehatan mencontohkan beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, dan Singapura dalam merawat pasien suspect flu babi tidak perlu diisolasi. (BJK/AND)

http://kesehatan.liputan6.com/berita/200908/239515/Menkes.Terduga.Flu.Babi.Tak.Perlu.Diisolasi