[ Selasa, 04 Agustus 2009 ]

DENPASAR - Warga Denpasar, Bali, makin waswas terhadap kemungkinan menyebarnya wabah flu babi di wilayah itu. Rasa waswas tersebut meningkat setelah ratusan siswa SD Cipta Darma mengalami demam tinggi sepekan terakhir. Pihak sekolah pun memutuskan untuk meliburkan para siswa demi menghindari penularan.

Saat ratusan siswanya libur dan gedung sekolah serta ruang kelas kosong, penyemprotan dengan disinfektan pun dilakukan kemarin (3/8). Penyemprotan cairan pembunuh virus itu dilakukan langsung Dinas Kesehatan (Diskes) Bali atas permintaan pihak yayasan sekolah.

Tak ayal, kasus tersebut memunculkan dugaan persebaran flu babi di SD itu. Dugaan tersebut muncul setelah secara berturut-turut 200 siswa sekolah itu tidak masuk sekolah dengan alasan demam tinggi. Tidak hanya siswa, beberapa guru mengalami hal serupa. Adnyana, salah seorang guru, bahkan tidak datang ke sekolah dua hari karena demam.

Guna merespons kondisi tersebut, Kepala SD Cipta Darma Nyoman Muliati meminta Diskes Bali untuk melakukan penyemprotan disinfektan. Namun, dia membantah anggapan bahwa penyemprotan itu dilakukan karena ada dugaan siswanya tertular virus flu babi. "Penyemprotan ini hanya langkah antisipasi sekolah terhadap persebaran flu babi," tegas Muliati.

Kendati demikian, dia tidak membantah soal adanya ratusan siswa yang mengalami demam sepekan belakangan. Tercatat, 208 di antara 1.138 siswa di SD Cipta Darma mengalami demam. "Sejak Senin pekan lalu (27/7) sudah ada yang mulai izin sekolah satu-dua hari karena demam," terangnya.

Sesudah melakukan penyemprotan di SD Cipta Darma, petugas diskes bergerak ke Taman Kanak-Kanak (TK) Cipta Darma di Jalan Badang Agung Renon. Di sana petugas juga menyemprot seluruh ruang sekolah. Sama seperti SD, pihak TK Cipta Darma meliburkan siswanya. "Penyemprotan ini atas instruksi pemilik yayasan," ujar Kepala TK Cipta Darma Sagung Putu Swarningsih. (yog/jpnn/ruk)

http://www.jawapos.com/