Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Toleransi Kenaikan Harga Sembako 10%

Monday, 03 August 2009

MAKASSAR (SI) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel memberikan batas toleransi kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) menjelang Ramadan antara 5% hingga 10%.

Jika melebihi, pemprov siap melakukan operasi pasar (OP) di titik-titik strategis di seluruh kabupaten/kota. Kenaikan harga diperkirakan akan tetap terjadi karena menjadi siklus tahunan jelang puasa. Meningkatnya permintaan sembako masyarakat, menjadi faktor pemicu utama kenaikan harga.

Meski demikian,Pemprov Sulsel meminta masyarakat tidak panik untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.Pemprov menjamin pasokan sembako aman dan tetap menjaga jalur distribusi ke pasarpasar tradisional di seluruh Sulsel. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Sulsel Amal Natsir mengatakan, stok sembako sangat cukup untuk menyambut Ramadan.

Saat ini ketersediaan bahan pokok seperti beras mencukupi hingga 23 bulan ke depan dengan pasokan 200.000 ton di gudang Bulog. ”Disperindag menjamin pasokan sembako menjelang dan selama Ramadan.” ”Meski demikian, kemungkinan adanya kenaikan harga tetap ada dan toleransi yang diberikan pemerintah hanya sampai 10%,” jelasnya kepada SI di Kantor Gubernur kemarin.

Sementara itu, ketersediaan stok sembako lainnya berupa gula pasir, yakni 28.000, cukup untuk persediaan selama tiga bulan ke depan. Sementara stok minyak goreng kemasan ketersediaannya mencapai 1,5 bulan atau 18.000 karton. Demikian halnya stok terigu yang mencapai 2,5 bulan ke depan. Sementara ketersediaan bahan bakar seperti minyak tanah dan elpiji cukup untuk stok 13 hari ke depan.

Jumlah tersebut dipastikan akan bertambah khususnya bahan pokok seiring masuknya kiriman sembako yang tidak diproduksi di Sulsel dari berbagai provinsi. ”Ramadan lalu memang sempat bergolak karena adanya kendala musim dengan gelombang laut yang tinggi.Tapi,saat ini cuaca sangat bersahabat dan mudahmudahan akan terus seperti itu,” tukasnya.

Menurutnya, untuk mengantisipasi bergolaknya harga,pemprov akan mengontrol jalur distribusi sembako. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga pasokan ke pasarpasar tetap terkontrol dengan baik. ”Kebutuhan yang kemungkinan mengalami kenaikan harga kemungkinan hanya bawang merah karena kendala musim.

Suplai saat ini berasal dari Enrekang dan Luwu. Harga sepenuhnya ditentukan mekanisme pasar,”paparnya. Sebelumnya, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo memerintahkan seluruh bupati dan wali kota mengontrol distribusi sembako menjelang Ramadan.Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan pasokan yang berimbas pada kenaikan harga.

”Jangan sampai terjadi kekurangan stok sembako di Sulsel menjelang Ramadan. Bupati/wali kota dan instansi terkait harus saling koordinasi untuk melakukan kontrol harga.Jika perlu,lakukan operasi pasar,”tandasnya. Sementara itu,DPRD Makasar mengimbau Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Makassar mengontrol harga sembako di sejumlah pasar tradisional maupun modern menjelang bulan puasa.

Anggota Komisi B Asmaeny Azis menuturkan, kontrol terhadap harga sembako penting dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan harga yang bisa meresahkan konsumen. Menurut politikus Partai Golkar Makassar ini, kondisi saat ini beberapa sembako mengalami kenaikan harga, meski belum signifikan khususnya harga gula pasir dan daging ayam.

”Antisipasi kenaikan harga perlu dilakukan. Jangan sampai ada oknum melakukan penimbunan memanfaatkan momen bulan puasa dan menaikkan harga hingga melambung tinggi,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya kemarin. Asmaeny mengungkapkan, pengawasan tidak saja dilakukan ke pedagang di pasar,tapi juga ke distributor sembako untuk mengetahui pasti harga yang dilempar ke pasaran.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Makassar Daddy Hermadi mengatakan, pantauan harga sembako sudah dilakukan.Bahkan dilakukan setiap pekan, meski itu tidak berkaitan dengan perayaan hari besar maupun hari keagamaan. Hasilnya, harga masih bisa terkontrol dan kenaikannya tidak signifikan alias masih bisa oleh konsumen.

Dia merinci, hasil pantauan pada minggu keempat Juli dan minggu pertama 3 Agustus 2009, harga sembako seperti beras mandi dari harga Rp5.400 per kilogramnya menjadi Rp5.500 pada minggu ini.Sementara itu,harga gula pasir kualitas dalam negeri Rp7.500 per kg tidak mengalami perubahan. Demikian halnya pada harga minyak goreng tanpa merek sebesar Rp8.000 pada minggu pertama malah turun menjadi Rp7.500 per kg.

”Kami senantiasa melakukan pantauan harga di pasaran. Kalau terjadi lonjakan pasti segera dilakukan operasi pasar,”ujar dia. Daddy mengungkapkan, tidak saja operasi pasar bakal digelar, tapi juga segera melakukan koordinasi ke distributor untuk menambah stok normalnya berkisar 20%.

Khususnya pada produk susu, minyak goreng,terigu,gula,mentega, maupun beras. Selain itu, tim pemantau pasar segera dibentuk dalam rangka memantau stok sembako,termasuk produk yang diduga kedaluwarsa di pasar tradisional dan modern. ”Toleransi kami terhadap pelaksanaan operasi pasar jika sembako itu mengalami kenaikan mencapai 10% hingga 20%.

Juga akan membantu distributor memfasilitasi asosiasi atau distributor dalam menggelar pasar murah,” ungkapnya. Rencananya, untuk memaksimalkan harga di pasaran,Komisi B pekan depan akan menggelar rapat kerja mengundang instansi terkait dan distributor. (abriandi/suwarny dammar)

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/259755/37/
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts