Rabu, 5 Agustus 2009 | 19:50 WITA
Laporan: muhammad irham. tribuntimurcom@yahoo.com
MAKASSAR, TRIBUN - Kapasitas pembangkit listrik di kawasan timur Indonesia (KTI) hanya enam persen dari kapasitas terpasang pembangkit listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) di seluruh Indonesia.
Pada Forum KTI IV, di Makassar, Rabu (5/8), terungkap bahwa kapasitas terpasang pembangkit listrik oleh PLN masih terkonsentrasi di Jawa dan Bali yaitu sekitar 74 persen dan selebihnya di kawasan lain.
Sementara itu, KTI hanya menikmati sisanya atau hanya mendapatkan enam persen kapasitas terpasang pembangkit listrik dengan cakupan 40 persen jumlah penduduk nasional.
Ketertinggalan ketersediaan listrik tersebut adalah satu dari sekian banyak ketertinggalan pembangunan KTI dengan kawasan barat Indonesia yang didokumentasikan oleh Badan Pusat Statistik Nasional.
Di sisi Infrastruktur, akses terhadap ketersediaan air 12 provinsi di KTI masing -masing tertinggal sekitar 20 persen dari rata-rata nasional hingga 2008.
Tingkat partisipasi sekolah di wilayah dengan jumlah penduduk 13 persen dari total populasi nasional ini juga tercatat selalu lebih rendah pada rentang usia sekolah apapun dibandingkan nasional hingga 2007.
Bahkan tiga provinsi teratas dalam angka kematian bayi nasional terdapat di kawasan ini. Propinsi tersebut adalah Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, dan Sulawesi Tengah.
Rata-rata pertumbuhan ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah ini juga lebih rendah daripada rata-rata nasional.
Padahal, pertumbuhan ekonomi diperlukan bagi perbaikan kehidupan manusia karena berjalan relatif searah dengan IPM. Meski tingkat kemiskinan pada 2008 lebih tinggi daripada nasional, namun angka penggangguran relatif sedikit lebih rendah.(*)
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/42294
Post a Comment