Rabu, 5 Agustus 2009 | 11:40 WITA
Bulukumba, Tribun - Sejumlah warga di Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Bulukumba menutup jalan sebagai bentuk protes karena pengerjaan jalan dinilai tidak berkualitas, dan merugikan warga, Selasa (4/8).
"Penutupan ini dilakukan karena PT Harpiah Graha Perkasa dan PT Sabar Jaya Pratama hanya mengerjakan asal-asalan dan tidak berkualitas," kata Komite Pemuda Salassae, Sri Puswandi, di lokasi aksi.
Menurut warga, sejak dimulai pengerjaan jalan tersebut sejauh 17 kilometer yang meliputi tiga desa yakni Salassae, Bonto Mangiring, dan Bonto Biraeng, Kecamatan Kajang tidak ada taransparansi penggunaan anggaran dari pihak PT Harpiah Graha Perkasa dan PT Sabar Jaya Pratama.
"Seharusnya ada rincian anggaran dana yang tertera di papan pengerjaan proyek jalan. Inilah yang kami pertanyakan agar warga bisa melakukan pengawasan dan sesuai prencanaan sebelumnya. Warga harus tahu lakukan pengawasan jika tidak sesuai aturan yang ada," kata Irfan Salassa, warga setempat.
Mereka juga menemukan kesalahan pada pengaspalan jenis laston tersebut yang tertuang dalam perencanaan pengerjaan sepanjang 17 kilometer. Namun yang dikerjakan hanya 11 kilometer.
Selain itu, pelaksana juga mengerjakan tidak sesuai aturan yang ada sebab ketebalan aspal hanya empat centimeter (cm) yang seharusnya enam cm. "Ini pelanggaran besar dan membohongi rakyat serta merugikan negara. Mereka harus membongkar ulang jalan ini," tegas Irfan.
Tidak Tahu
Kepala Bina Marga Bulukumba Syafrullah Arief mengaku tidak tahu menahu masalah tersebut. Ia mengaku baru mendengar informasi itu dan akan segera melakukan konfirmasi ke pihak penanggung jawab di lapangan.
"Saya baru tahu kalau ada yang seperti itu. Harus dicek kebenaran jika ada informasi yang seperti itu dan biasanya banyak info yang seperti itu perlu dipastikan dulu," katanya Syafrullah.(cr5)
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/42192
Post a Comment