Jumat, 07 Agustus 2009 13:00 WIB
CIKARANG--MI: Warga di wilayah utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mulai kesulitan mendapatkan air di musim kemarau. Lahan sawah di wilayah itu juga mengering dan retak-retak.
"Kami mengalami (kesulitan mendapatkan air) sejak satu bulan lalu. Sumber air untuk keperluan sawah dan konsumsi warga semakin hari semakin berkurang," kata salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Cabang Bungin, Rohimat, 33, di Cabang Bungin, Kabupaten Bekasi, Jumat (7/8).
Menurutnya, krisis air saat ini mulai merambah ke sejumlah wilayah utara lainnya, seperti Kecamatan Babelan, Tambelang, Cibarusah, dan sebagian Kecamatan Pebayuran.
"Masyarakat di sana juga mengeluhkan sulitnya mendapat air bersih untuk keperluan sehari-hari," ujarnya.
Menurut Rohmat, wilayah tersebut merupakan daerah hulu yang paling parah merasakan dampak kekeringan. Bahkan, ratusan hektare sawah kering dan tanah mengalami retak rutin setiap tahun.
"Yang saya heran, kejadian ini rutin kami rasakan setiap tahun, tapi kenapa pemerintah terkesan tidak punya inisiatif melakukan peningkatan pencegahan sebelum musim kering datang. Upaya antisipasinya hampir sama setiap tahun dan jarang membawa dampak perubahan yang signifikan," katanya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Kecamatan Cabang Bungin, Samit, 42, mendesak dilakukan penambahan jumlah alat pompa guna mengatasi kendala pertanian di musim kemarau.
"Kami sangat mengharapkan penambahan pompa air. karena lahan sawah di wilayah kami berada di atas permukaan kali, sehingga air perlu disedot menggunakan pompa agar bisa mengairi sawah," kata Samit. (Ant/OL-01)
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/08/08/89216/38/5/Wilayah-Utara-Kabupaten-Bekasi-Krisis-Air
Post a Comment