September 4, 2009 - 19:50

KEMBANGAN (Pos Kota) –Tim Penertib terpadu Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, kemarin berhasil menyita 14 Kg daging babi ilegal dari penjual daginmg babi di Pasar Pos Duri, Tambora.

”Daging babi itu tidak ada stempel resmi dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) babi Kapuk,”tegas Kepala Sudin Peternakan dan perikanan Jakarta Barat, Kusdiana.

Stempel itu untuk menunjukan bahwa hewan tersebut sebelum dipotong, kondisi kesehatannya terjamin jadi wajib bagi hewan yang dipotong dari RPH.”Jika tidak ada, pemotongan dilakukan secara ilegal.”ujarnya.

Kusdiana menuturkan, penjualan daging babi yang tidak dilengkapi stempel dianggap membahayakan. Karena tidak diketahui asal usulnya, sehingga dikhawatirkan mengandung bakteri yang merugikan kesehatan. Bahkan, bisa juga daging tersebut terjangkit virus H1N1.

Terungkapnya daging babi ilegal tersebut, merupakan satu pelanggaran yang ditemui Tim Penertib Terpadu karena sasaran awal masalah daging sapi gelonggongan dan ayam mati kemaren (Tiren).

“Kami tidak menemukan daging sapi gelonggongan dan ayam tiren. Namun kami berharap jika warga menemukan dapat melaporkan, selain tidak membeli ,”ucapnya.

Sweeping yang melibatkan anggota Satpol PP dan kepolisian tersebut,akan dilakukan terus menerus di sejumlah pasar. (herman/B)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/09/04/14-kg-daging-babi-ilegal-disita