Selasa, 08-09-09 | 09:40
AMBON -- Pelebaran jalan yang saat ini sedang dikerjakan, diduga kuat pihak kontraktor menggunakan minyak tanah (mitan) bersubsidi dalam melakukan pengaspalan. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kelangkaan mitan di Kota Ambon, walaupun pihak Pertamina telah mengatakan penyedian mitan hingga Hari Raya Idul Fitri tersedia.
Menanggapi hal ini Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maluku, Antonius Sihaloho, mengatakan pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada kontraktor-kontraktor yang bekerja pada bagian pengaspalan, untuk melakukan koordinasi, guna memastikan kebenaran pembelian BBM, khususnya mitan yang bersubsidi.
"Kita akan koordinasikan, dan akan memanggil para kontraktor yang menangani bagian pengaspalan, apakah mereka membeli BBM tidak sesuai dengan ketentuan," ujar Sihaloho, kepada pers di kantor Gubernur Maluku, Senin 7 September.
Jika nantinya dalam pemeriksaan terbukti dalam proses pengaspalan pihak kontraktor memperoleh BBM jenis mitan yang diperuntukan bagi masyarakat, maka kata Sihaloho pihaknya akan memberikan teguran keras, bahkan bila perlu kontraktor yang bersangkutan di black list.
"Kalau memang ada maka mereka akan ditegur, bila perlu perusahannya akan di black list, karena meraka telah mengambil haknya masyarakat," tandasnya. Kendati demikian menurut Sihaloho, Dinas PU Maluku sendiri belum mendapatkan laporan dari masyarakat terkait adanya kontraktor yang membeli mitan bersubsidi untuk kegiatan proyek.
"Tapi kita juga tidak berdiam diri. Kita akan mengkoordinasikan hal ini dengan koordinasi dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Maluku, guna menelusurinya," tegas Sihaloho. (JAS)
http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=68547
Post a Comment