Rabu, 09-09-09 | 19:01
WALMAS -- Sedikitnya 8.000 hektare sawah di tiga kecamatan di Walenrang Lamasi terancam mengalami kekeringan. Badai El Nino dipastikan mengancam areal persawahan tersebut . Ketiga kecamatan dimaksud masing-masing Walenrang, Walenrang Timur (Waltim), dan Walenrang Utara (Walut).
Berdasarkan hasil penelitian Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Makassar yang dilansir Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Luwu memprediksi, mulai Agustus 2009, Luwu Raya telah dilanda kekeringan dengan golongan kekeringan lemah. Selanjutnya September dan Oktober 2009, sampai Februari 2010 diprediksikan kekeringan tergolong moderat.
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Luwu wilayah Walmas, Rasius SP, Selasa 8 September mengatakan, kekeringan yang melanda tiga kecamatan di Walmas tersebut mengancam sekitar 8.000 hektare sawah. Karena itu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, dan Hortikultura Luwu mengeluarkan surat edaran No. TU 221/ 776/08. 09 tentang antisipasi El Nino.
Rasius mengatakan, badai El Nino juga mengancam suplai dua juta ton beras yang merupakan progran Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. "Elnino yang melanda tiga kecamatan di Walmas itu merupakan peringatan pada petani untuk mewaspadai terjadinya kekeringan berkepanjangan," ungkapnya.
Dia menambahkan, seluruh penyuluh pertanian di Walmas saat ini sudah diperintahkan mengadakan sosialisasi antisipasi el nino. Hal itu dilakukan agar kekeringan tidak melumpuhkan semangat petani dalam menyukseskan program dua juta ton beras tersebut. "Pada umumnya, kekeringan yang melanda Luwu Raya sangat berpengaruh pada kami yang ada di bidang pertanian," imbuhnya. (eka)
http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=68579
Post a Comment