Selasa, 22-09-09 | 20:43
Laporan : A Dede Salga
MAKASSAR -- Libur lebaran seharusnya bukan halangan bagi rumah sakit pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien. Namun, hasil pantauan di dua rumah sakit pemerintah menunjukkan kondisi berbeda. Keduanya adalah Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo dan Rumah Sakit Labuangbaji. Banyak pasien mengeluh karena lamban pelayanan pihak rumah sakit.
Seperti yang diungkap Ifan, suami Mey. Istri Ifan adalah pasien luka bakar di RS Labuangbaji. Dia mengaku pelayanan apotek di RS itu lamban. "Pegawai apotek sering meninggalkan tempat. Ketika saya butuhkan pada Minggu pagi sekira pukul 09.00 para penjaga tidak berada di tempat. Dan saya baru dapat pelayanan pada jam 12.00 siang," ujar Ifan, Senin, 21 September.
Begitu juga dengan Beni yang mengeluhkan akan lambatnya penanganan medis terhadap istrinya, Mawar, 34. "Saya ingin memindahkan istri saya ke kelas akan tetapi petugas jaga berkilah kekurangan perawat," ujar Beni di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.
Menurut seorang perawat di RS Labuang Bajik, Sita, hari libur membuat banyak perawat yang tidak bekerja. Pelayanan rumah sakit, kata dia, baru normal pada hari Kamis, 24 September. Namun, lanjut Sita, pelayanan kesehatan etap berlaku untuk 24 jam.
"Setiap hari kami melayani pasien UGD, karena aktivitas seperti laboratorium, center opname, apotek dan rontgen masih tetap melayani walaupun di hari libur seperti lebaran ini," ujar Sita saat ditemui di RS Labuangbaji. (*)
http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=69485
Post a Comment