Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Dua Pekan, Pemilik Tenan Mal Rugi Miliaran

Dampak Pemadaman Bergilir PLN

Kamis, 15 Oktober 2009 | 07:25 WITA

Makassar, Tribun - Dampak pemadaman listrik bergilir yang terjadi di wilayah PLN Sultanbatara kini semakin menyulitkan masyarakat. Termasuk pada pemilik tenant maupun restoran di sejumlah mal di Kota Makassar. Kerugiannya diprediksi mencapai miliaran rupiah.

Akibat pemadaman tersebut, line telephone maupun mesin EDC turut tidak berfungsi. Padahal rata-rata tenant yang ada memberikan fasilitas mesin EDC kartu bagi pelanggannya yang tidak membawa uang tunai saat berbelanja.
Beberapa korbannya di antaranya dialami pemilik tenant unit GA No 29-30 Mall GTC, Tanjung Bunga, Yuli Tanga. Ia mengeluhkan gangguan line telephone yang sudah tidak berfungsi selama dua pekan ini.
"Saya keberatan dengan pihak Mall GTC yang sampai dua pekan ini belum mengatasi permasalahan line telephone. Ini memang sepenuhnya ada pada masalah gangguan Telkom dan listrik tapi setidaknya pihak mal melakukan usaha untuk masalah ini," kata Yuli yang ditemui di Mall GTC, Rabu (14/10).
Akibat gangguan line telephone, tambah Yuli, omset penjualan sangat berpengaruh, karena customer yang ingin bertransaksi menggunakan kartu kredit atau debit tidak bisa dilayani. Selain menurunkan omset penjualan, customer yang ada pun jadi menyalahkan pemilik tenant.
Restoran Manager Shima-ya, Oncu da Gomez, misalnya juga mengakui hal
sama. Diakuinya, hampir seluruh pelanggan restoran Jepang yang berlokasi di Lake Side Mall GTC ini membayar dengan menggunakan kartu kredit. Sementara line telephone sudah tidak berfungsi sejak dua pekan lalu hingga kemarin.
"Sudah sepuluh pelanggan yang komplain akibat mesin EDC offline, karena mereka tidak membawa tunai. Mereka pikir pihak kami mempermainkan, bahkan mereka mengancam sudah tidak mau datang lagi. Banyak juga yang mau reservasi tapi tidak jadi, karena gangguan telepon," ungkapnya.
Kerugian lain yang turut dirasakan adalah terjadinya kerusakan di freezer dan juga chiller. Padahal untuk biaya perbaikan mencapai Rp 10 juta. Tidak hanya itu, mesin air conditioner (AC) pun ikut berdampak sehingga ruangan restoran menjadi panas. (mel)

http://www.tribun-timur.com/read/artikel/53042
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts