Selasa, 27 Oktober 2009 | 14:57 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com — Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Riau Peduli Listrik berdemonstrasi di depan kantor PLN Cabang Riau dan Kepri di Pekanbaru, Selasa (27/10).
Aksi ini diikuti sejumlah mahasiswa dari BEM Universitas Riau, BEM Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, BEM Universitas Islam Riau, BEM STIKIP, Himpunan Mahasiswa Islam, KAMMI, dan GMNI.
Dalam pernyataan sikapnya, Anshori selaku koordinator aksi dari BEM Universitas Riau mengatakan, saat ini sedikitnya 80 juta penduduk Indonesia belum menikmati listrik.
"Hampir 27 persen penduduk Indonesia belum merasakan nikmatnya multiguna PLN. Namun, masyarakat yang telah menikmati listrik harus menanggung pemadaman yang merugikan," katanya.
PLN sebagai BUMN adalah pihak yang bertanggung jawab penuh atas bencana ini. PLN juga harus memberikan keadilan dalam pelayanan listrik di semua provinsi di Republik Indonesia ini.
Hingga kini pemadaman bergilir terus berlanjut, khususnya masyarakat Pekanbaru dan Riau, yang setiap hari mendapat giliran pemadaman selama 12 jam, yang tentunya akan menimbulkan kerugian cukup besar bagi masyarakat.
Mulai dari kerusakan alat elektronik, menurunnya omset usaha rakyat karena bergantung pada penggunaan energi listrik, hingga terjadinya hubungan arus pendek listrik yang menyebabkan bencana kebakaran.
Hingga kini, simpul masalah krisis listrik tidak bisa diurai. Belum ada solusi nyata dari PLN Wilayah Riau dan Kepri sebagai wujud profesional dalam mengelola listrik di Pekanbaru dan Riau.
"Selama ini, PLN hanya menawarkan solusi sebatas wacana, dan kembali masyarakat jadi korban. Krisis listrik yang terjadi juga bagian dari pembodohan publik," katanya.
Mahasiswa sebagai perwakilan suara rakyat mendesak kepada PLN untuk segera mengevaluasi General Manager PLN Riau dan Kepri beserta jajarannya.
PLN diminta menurunkan biaya pembayaran listrik masyarakat sebagai kompensasi terhadap ketidakprofesionalan PLN selama ini.
Mendesak pemerintah pusat untuk segera menganggarkan dana pembangunan pembangkit tenaga listrik di Riau dan menghentikan pemadaman listrik di seluruh instansi pendidikan.
"Terakhir, General Manager PLN Riau dan Kepri harus mundur dari jabatannya jika tidak mampu memenuhi butir-butir tuntutan aksi mahasiswa saat ini," katanya.
BNJ
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/10/27/14571478/mahasiswa.menuntut.pln.lebih.profesional
Post a Comment