Selasa, 27 Oktober 2009 | 03:26 WITA
KABAR gembira bagi yang memiliki cacat penglihatan atau buta ataupun bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga yang buta. Pasalnya, kini ada jalan untuk memberikan penglihatan kepada yang mengalami kebutaan.
Kabar gembiran ini tersiar menyusul kesuksesan seorang gadis buta di Amerika yang kini bisa melihat kembali setelah menjalani terapi gen.
Hanya dengan menyuntikkan sebuah gen ke dalam mata, penderita buta turunan bisa kembali melihat tanpa harus menunggu donor mata.
Terapi gen yang dikembangkan peneliti di Philadelphia diketahui bisa memulihkan penglihatan yang semakin memburuk akibat penyakit turunan langka yang disebut Leber Congenital Amaurosis atau LCA. Penyakit ini membuat penderitanya akan mengalami kebutaan pada umur sekitar 40 tahun.
Dr Katherine High dari The Children's Hospital of Philadelphia and the Howard Hughes Medical Institute mengatakan bahwa LCA menyebabkan kemampuan retina mata berkurang seiring bertambahnya usia, dan terapi gen yang diberikan sejak kecil bisa mencegah penurunan kemampuan tersebut.
Studi yang dimuat dalam Lancet Medical Journal ini menurutnya bisa menjadi acuan untuk pengobatan penyakit retina lainnya.
"Sebelumnya belum ada terapi yang bisa mengembalikan penglihatan seperti semula, kecuali dengan donor mata. Apalagi untuk penyakit LCA yang memang langka, ujar High seperti dilansir Reuters, seperti dikuti detikhealth, Senin (26/10)
Penderita LCA mulai memiliki pandangan yang kabur pada usia anak-anak, dan tidak ada terapi yang yang bisa mencegah kaburnya penglihatan tersebut sebelum ada terapi gen ini. (apriani landa)
BERAWAL dari penelitian yang mencoba membuat virus tidak berbahaya yang disebut adeno-associated virus, yang berfungsi membawa DNA yang tepat langsung ke dalam mata. Namun teknik tersebut ternyata tidak membawa efek positif pada penderita LCA.
Akhirnya, peneliti merancang teknik baru selama dua tahun dengan cara menyuntikkan gen terapetik (RPE65) ke dalam retina, dan terapi itu ternyata berhasil memulihkan penglihatan para penderita muda LCA umur delapan, semibilan, 10, dan 11 tahun.
Terapi gen diharapkan bisa menjadi salah satu perawatan yang efektif untuk menangani masalah penglihatan turunan pada anak. Studi melaporkan bahwa semua pasien memberikan respons yang baik terhadap perawatan ini.
"Perbaikan yang terukur termasuk setidaknya 100 kali lipat peningkatan respons cahaya pupil, ketika pupil mengecil saat ada cahaya. Tapi perbaikan yang paling banyak ditandai adalah saat pasien masih muda," ujar Profesor Jean Bennett, seperti dikutip dari BBCNews, Senin (26/10). (nda)
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/54520
Post a Comment