Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Mitos-mitos Salah Kontrasepsi

Tuesday, 27 October 2009 16:08

Telah lama orang mengenal dan melakukan berbagai macam cara untuk mencegah kehamilan, mulai dari menggunakan madu, benih, testikel berang-berang hingga meramu berbagai jenis tanaman.

Meskipun zaman sekarang sudah banyak metode kontrasepsi yang ditemukan mulai dari pil, kondom, spon, dan diafragma, namun tidak sedikit orang yang terlampau kreatif dan masih menggantungkan harapan pada sejumlah mitos keliru berikut ini sebagai metode pencegah kehamilan:

Minuman bersoda
Salah satu mitos yang berkembang luas di masyarakat adalah bahwa minuman soda bisa menjadi alat kontrasepsi yang efektif. Gagasan menjadikan minuman ringan tersebut sebagai cara mencegah kehamilan berasal dari sebuah studi yang dilakukan tim dari sekolah kedokteran Harvard yang memenangkan penghargaan IgNobel.

Para peneliti mengklaim bahwa tingkat keasaman minuman bersoda dalam hal ini coca-cola bisa bekerja sebagai spermisida (pembunuh sperma), sementara bentuk botolnya bisa digunakan sebagai aplikator untuk douching.

Akan tetapi, Deborah Anderson, seorang profesor kebidanan dan kandungan di Boston University dan Harvard membongkar kesalahpahaman ini. Berdasarkan studinya, coca-cola tidak efektif untuk membunuh sperma, dan sperma mencapai sel telur lebih cepat daripada coca-cola. Di samping itu, minuman ringan tersebut juga dapat membahayakan jaringan vagina, dan membuat perempuan lebih rentan terhadap penyakit menular seksual serta infeksi.

Jus lemon
Selama berabad-abad, perempuan menggunakan asam sebagai solusi untuk mencegah kehamilan, seperti jus lemon atau asam cuka. Seperti kepercayaan umum, sperma tidak mampu bertahan dalam lingkungan asam, dan sebuah studi yang dilakukan beberapa tahun lalu menunjukkan banwa jus lemon dapat digunakan sebagai mikrobisida yang melindungi dari infeksi HIV.

Meskipun demikian, tidak ada cukup bukti mengenai tingkat keamanan dan keampuhan jus lemon sebagai alternatif kontrasepsi, dan metode ini berpotensi membahayakan kesehatan perempuan. Sebuah penelitian yang dilakukan Carol Lackman-Smith dari Southern Research Institute menunjukkan, cairan jus lemon murni atau 50% jus lemon bisa membahayakan jaringan vagina. Selain itu, studi tersebut juga menemukan bahwa jus lemon tidak mampu mencegah penularan penyakit seksual.

Pelumas
Banyak pasangan menggunakan pelumas selama berhubungan intim untuk mengatasi masalah kekeringan vagina atau untuk meningkatkan kenikmatan seksual. Ketika pasangan tersebut berniat untuk memiliki bayi, maka mereka disarankan untuk tidak menggunakan pelumas saat bercinta karena dapat menghambat pergerakan sperma.

Akan tetapi, bukan berarti pelumas bisa menjadi metode kontrasepsi yang efektif. Perlu ditegaskan, pelumas tidak menyediakan perlindungan terhadap kehamilan yang tidak direncanakan dan juga penularan penyakit menular seksual.

Hot tub
Seperti diketahui, paparan suhu tinggi bisa merusak tingkat kesuburan lelaki secara signifikan. Meskipun demikian, berendam di dalam bak berisi air panas (hot tub) selama lebih dari 30 menit tidak akan menjadi metode kontrasepsi yang efektif. Faktanya, jumlah sperma yang sedikit tidak menjamin seorang laki-laki tidak mampu menjadi seorang ayah. Sebab, hanya satu sperma yang dibutuhkan untuk membuahi telur.
(red06/mp)

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=62016:mitos-mitos-salah-kontrasepsi-&catid=28:kesehatan&Itemid=48
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts