Jum'at, 18 September 2009, 15:49 WIB

Boikot dilakukan terhadap barang-barang dari wilayah yang diduduki Israel secara ilegal.

Umi Kalsum, Harriska Farida Adiati

VIVAnews - Serikat pekerja Inggris mendukung gerakan boikot terhadap produk Israel sebagai respon mereka terhadap serangan Israel ke Jalur Gaza pada Desember dan Januari lalu.

Boikot akan dilakukan terhadap barang-barang yang berasal dari wilayah yang diduduki Israel secara 'ilegal' dan untuk mengakhiri perdagangan senjata dengan Israel dan penarikan investasi di sejumlah perusahaan.

Menurut Trades Union Congress (TUC), boikot akan dilakukan terhadap beberapa produk termasuk buah kurma, tanaman herbal, buah-buahan dan sayur di wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat.

"Kami akan mendukung boikot terhadap barang dan produk pertanian yang berasal dari wilayah Israel dengan menjalankan kampanye boikot dengan target konsumen," kata TUC dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman Press TV, Jumat 18 September 2009.

Sementara itu, TUC mengecam blokade terhadap Gaza dan serangan Israel ke Jalur Gaza akhir tahun lalu. TUC mengatakan, aksi ini merupakan kulminasi dari gelombang mosi yang dihasilkan konferensi TUC tahun ini. Aksi boikot merupakan bentuk dukungan bagi hak-hak warga Palestina.

Namun, tindakan boikot ini mendapat kritik dari duta besar Israel untuk Kerajaan Inggris, Ron Prosor. "Para pemimpin TUC harusnya malu karena mencetuskan usulan boikot tersebut," kata Prosor.

"Mereka mengkhianati konstitusi mereka sendiri dengan membiarkan TUC dibajak sebagai alat politik bagi kelompok ekstrimis," tambahnya. Juru bicara Kementrian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor, juga menunjukkan reaksi serupa. Serangan ke Jalur Gaza menewaskan sekitar 1.400 warga Palestina, termasuk ratusan warga sipil, serta 13 warga Israel, termasuk 4 warga sipil Israel.
• VIVAnews

http://dunia.vivanews.com/news/read/91470-pekerja_inggris_dukung_boikot_produk_israel