Kamis, 29-10-09 | 23:37
LUWUK -- Aksi demo PLN yang diprakarsai Front Perjuangan Rakyat Bersatu (FPRB), Rabu (28/10) kemarin masih berlanjut. Berbeda pada hari sebelumnya, dimana tidak terjadi forum dialog antara pendemo dengan pihak PLN yang dimediasi DPRD Banggai. Kemarin justru agenda audiens dihelat.
DPRD Banggai selain mengundang PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Cabang Luwuk juga menghadirkan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Banggai. Dalam dengar pendapat yang dilaksanakan di ruang rapat Fraksi Golkar, pihak PLN langsung dihadiri Kepala Cabang, Muh. Nasrun. Dirinya tidak sendiri. Akan tetapi didampingi sejumlah asisten managernya. Sementara Dinas Pertambangan dan Energi hanya diwakili Sekretaris dan Kepala Bidangnya.
Rapat yang dipimpin Ketua Komisi B DPRD Banggai, Oskar R. Paudi langsung memberikan kesempatan kepada pihak PLN untuk menjelaskan kondisi terjadinya krisis energi listrik di Kabupaten Banggai.
Kepala PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Cabang Luwuk, Muh.
Nasrun mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya pemadaman listrik. Pertama karena adanya gangguan jaringan mulai dari Luwuk-Batui, Luwuk-Pagimana hingga Ampana ibu kota Kabupaten Tojo Una-Una. "Jaringan ini rentan terjadi gangguan. Bisa karena adanya pohon tumbang, binatang serta cuaca," jelas dia
Penyebab kedua yakni mesin pembangkit. Pihaknya saat ini menggunakan mesin diesel yang sudah berumur tua. Akibatnya kemacetan mesin sering terjadi. "Ini ibarat kendaraan. Kalau yang tua dibanding dengan yang baru jelas beda," kata dia menggambarkan.
Penyebab ketiga kata Nasrun adalah menurunnya debit air. Musim kemarau yang terjadi saat ini sangat mempengaruhi debit air yang berada pada sejumlah PLTM. Debit air yang terus saja berkurang, ditambah mesin tua sehingga pemadaman lsitrik tidak bisa dihindari. (lp)
http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=72359
Post a Comment