Jum'at, 02 Oktober 2009 | 18:25 WIB
TEMPO Interaktif, Tangerang - Empat kelompok masyarakat yang tergabung dalam Kaukus Masyarakat Peduli Jalan Tol (KMPJT) melakukan aksi pemblokiran jalan tol Tangerang-Merak Jumat pukul 17.00.
Pemblokiran yang dilakukan di KM 40 antara gerbang tol Cikupa dan Balaraja Timur ini dilakukan terkait kenaikan tarif tol sebesar 58 persen sejak 28 Oktober lalu.
"Aksi ini akan kami lakukan terus secara bertahap sampai tuntutan kami terpenuhi," ujar Ahmad Firdaus, koordinator aksi, saat dihubungi petang ini.
Kaukus, kata Firdaus, menilai PT Marga Mandala Sakti tidak becus mengurus jalan tol tersebut, sebab sudah puluhan tahun jalan tol itu berdiri kondisinya tidak pernah baik. "Selalu rusak dan banyak terjadi kecelakaan," katanya. Terlebih lagi, layanan yang diberikan belum maksimal, tapi operator malah menaikkan tarif hingga berlipat-lipat.
Menurut Firdaus, ada empat tuntutan yang mereka perjuangkan dalam aksi nekat ini, yaitu tol digratiskan sampai pelayanan maksimal, pemerintah memutuskan kontrak dengan PT MMS, tertibkan oknum Patroli Jalan Raya yang kerap melakukan pungutan liar, dan menuntut dilakukannya tes laboratorium atas bahan konstruksi, seperti baja, yang digunakan untuk jalan tol itu. "Karena diduga baja yang digunakan tidak sesuai standar," katanya.
Aksi pemblokiran tersebut hanya dilakukan oleh delapan orang yang merupakan perwakilan empat lembaga swadaya masyarakat itu. Mereka menghentikan kendaraan yang melaju arah Jakarta maupun arah Merak dengan cara menghidupkan lampu sen dari jarak jauh.
Seterusnya, mereka memasang spanduk berukuran besar yang bertuliskan penolakan kenaikan tarif jalan tol. Mereka juga membagikan brosur kepada setiap pengendara yang berisikan permintaan maaf atas aksi tersebut. Aksi ini dalam waktu yang singkat menimbulkan kemacetan lalu lintas di ruas tol tersebut.
JONIANSYAH
http://www.tempointeraktif.com/hg/layanan_publik/2009/10/02/brk,20091002-200530,id.html
Post a Comment