19 October 2009, 08:35
* Kepala PLN Langsa: Ada Penggantian PMT
LANGSA - Sejak dua hari terakhir masyarakat Kota Langsa dan Aceh Timur mengeluh akibat pemadaman listrik oleh PLN yang dinilai sangat menganggu ketenangan warga. Pemadaman yang dinilai paling mengganggu dilakukan usai salat magrib seperti, Sabtu (17/10) malam. Hal ini paling dirasakan bagi kalangan santri yang belajar malam hari. Pantauan Serambi, pemadaman listrik, Sabtu (18/10) malam membuat beberapa titik pusat pembelanjaan di Kota Langsa gelap gulita. Kondisi yang sama juga terlihat di sepanjang lintasan Sungai Raya hingga Peureulak. Selain itu, beberapa warga di Idi yang menghubungi Serambi juga merasakan hal yang sama.
“Masak dipadamkan menjelang salat magrib seperti ini. Ibadah kami jadi terganggu. Kualitas pelayan harus ditingkatkanlah, jangan seperti ini,” lapor warga Alue Gurep, Idi. Pemadaman yang terjadi sejak dua hari terakhir lebih sering dilakukan pada malam hari yang mencapai sekitar empat jam. Hal ini juga dirasakan pengusaha kecil rumah tangga yang tidak bisa melakukan aktivitasnya.
“Dulu alasannya defisit arus dari Medan, tapi kok terus-terusan begini. Kalau begini terus, coba sekarang pemerintah cari jalan keluarlah biar kita enggak tergantung dengan Medan lagi,” kata Efi, seorang ibu rumah tangga pembuat kue. Protes yang sama juga disampaikan salah seorang pimpinan pesantren di Julok. “Jika seperti ini kondisinya anak-anak tidak bisa belajar ngaji. Kalaupun dipadamkan dengan alasan defisit, jangan pada jam-jam aktivitas padat warga. Kan bisa dilakukan pada dini hari,” sebut Tgk H Iqbal. Jika keadaan seperti ini terus terjadi, sambung dia, otomatis kehidupan masyarakat semakin terganggu, apalagi pemadaman yang dilakukan tanpa pemberitahuan.
Penggantian PMT
Manajer PT PLN (Persero) Cabang Langsa, Baharuddin SE yang ditanyai terkait masalah ini mengatakan, terganggu arus listrik ke wilayah Aceh disebabkan adanya penggantian PMT 150 KV di gardu induk (GI) Binjai dan GI Brandan, Sumut. Sehingga penghantar 150 KV dari Binjai sampai ke Banda Aceh hanya beroperasi satu line saja. “Ini terus dipacu untuk pekerjaan peggantian tersebut,” demikian Baharuddin.(is)
http://www.serambinews.com/news/warga-protes-pemadaman-listrik-pln
Post a Comment