Sabtu, 21 November 2009
KOTAAGUNG (Lampost): Penyakit cikungunya menyerang Pekon Tanjung Anom, Kecamatan Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus. Dalam sebulan terakhir, sedikitnya 30 warga mengalami lumpuh akibat serangan cikungunya. Warga minta aparat berwenang segera melakukan pengasapan.
Kepala Pekon Tanjung Anom, Suyoto, kepada Lampung Post, Jumat (20-11), mengatakan warga yang mengalami lumpuh akibat terserang cikungunya itu berada di Dusun Kebon Songo.
Selain menyerang orang dewasa, penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Anopheles ini juga menyerang anak-anak. "Sebulan terakhir, sedikitnya sudah ada 30 warga yang terserang cikungunya," kata Suyoto.
Dari 30 warga yang terserang cikungunya itu, sebagian sudah sehat. Namun, beberapa di antaranya masih merasakan demam dan pegal-pegal yang berlanjut dengan kelumpuhan persendian sehingga tidak bisa digerakkan.
"Kami tidak tahu dari mana datangnya penyakit cikungunya ini. Karena, apa yang kami alami adalah kasus pertama di desa kami. Mungkin akibat pola hidup warga yang kurang mengindahkan kebersihan dan membiarkan banyak air tergenang menjadi tempat bersarangnya nyamuk," kata Suyoto.
Salah seorang penderita cikungunya, Kariman (40), mengeluhkan demam dan pegal-pegal di sekujur tubuhnya. Menurut warga Dusun Kebon Songo itu, dia adalah korban ketiga yang mengalami gejala cikungunya di keluarganya, setelah istri dan dua anaknya lebih dulu terserang beberapa hari lalu.
Sejumlah tetangganya juga mengeluhkan gejala serupa. "Kami hanya berobat jalan ke puskesmas, bahkan hanya ke bidan. Kami mohon dinas terkait turun tangan," kata dia.
Disebabkan Virus
Berdasarkan keterangan dari berbagai sumber, cikungunya adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk selain demam berdarah dengue (DBD). Cikungunya disebabkan sejenis virus yang disebut virus cikungunya.
Virus cikungunya ini masuk ke dalam keluarga Togaviridae, genus Alphavirus. Penyakit ini dapat diderita anak-anak maupun orang dewasa yang disebarkan melalui gigitan nyamuk.
Gejala cikungunya adalah pada saat virus berkembang biak di dalam darah, penderita merasa nyeri pada tulang, terutama di seputar persendian sehingga tidak dapat menggerakkan anggota tubuh. Gejala tersebut tidak menyebabkan kelumpuhan. Penderita bisa menggerakkan tubuhnya seperti semula setelah sembuh.
Sedangkan tanda-tanda terserang cikungunya, penderita akan mengalami demam tinggi sampai 39 Celsius selama 5 hari. Kondisi itu dikenal pula sebagai demam lima hari. Selain itu, kulit kemerah-merahan, nyeri atau linu pada persendian, terutama pada sendi lutut, pergelangan, jari kaki, dan tangan. Nyeri juga terasa di tulang belakang. Biasanya disebut flu tulang dan akan mengalami kelumpuhan sementara.
Selain itu, penderita cikungunya juga mengalami sakit kepala, bercak-bercak darah di bawah selaput putih mata dan sedikit fotofobia (takut cahaya). n UTI/D-3
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009112108135732
Post a Comment