Sabtu, 21 November 2009 | 11:22 WITA
KENDARI, TRIBUN - Mengonsumsi makanan tradisional yang terbuat dari sagu, jagung, ubi kayu, dan beberapa jenis makanan lain bukan berarti masyarakat tergolong miskin.
"Dengan mengonsumsi makanan tradisional ternyata mampu mengurangi ketergantungan manusia terhadap beras, karena makanan tradisional tersebut bisa menjadi makanan pengganti beras," kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ny Tina Asnawati Nur Alam, di Kendari, Sabtu (21/11).
Menurut Ibu Gubernur Sultra itu, dari kebiasaan mengonsumsi makanan nonberas mampu mengurangi konsumsi masyarakat terhadap beras per kapita/tahun, seperti masyarakat Sultra yang rata-rata konsumsinya kini 110 kg/kapita/tahun, lebih rendah dari konsumsi rata-rata nasional 119 kg/kapita/tahun.
Untuk membiasakan diri mengonsumsi makanan tradisional tersebut, ia mengatakan, "Sebaiknya setiap satu hari atau dua kali dalam satu minggu kita tidak mengonsumsi beras".(*)
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/59044
Post a Comment