Jumat, 20 November 2009 | 01:31 WITA
BMKG: Akhir November Curah Hujan Mulai Intens
Makassar, Tribun - Banjir dan genangan air masih mengancam sejumlah wilayah yang tersebar di enam kecamatan di Kota Makassar jelang musim penghujan. Wilayah rawan itu adalah Kecamatan Wajo, Makassar, Panakkukang, Biringkanayya, Tamalanrea, hingga sejumlah kawasan di Kecamatan Manggala dan sebagian Tallo.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memperkirakan musim hujan di Makassar dan sekitarnya mulai berlangsung akhir November ini.
Kepala BMG, Heru Jatmika mengatakan bahwa kemungkinan (turun hujan) itu ada karena tingkat kelembaban untuk Kota Makassar telah mencapai 99 persen.
Sejumlah faktor menjadi biang penyebab genangan air disejumlah lokasi tersebut. Di antaranya berada pada dataran rendah, sedimen maupun sistem drainase yang belum terkoneksi baik. (selengkapnya, lihat Kenapa Rawan Banjir)
Kepala Bidang Bangunan Air Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar Baharuddin, Kamis (19/11), mengatakan, untuk meminimalisir genangan adaq normalisasi saluran sekunder melalui pengerukan maupun pemeliharaan. "Pengerukan di sejumlah wilayah sudah hampir rampung," katanya.
Kepala Dinas PU Ridwan Muhaddir mengatakan anggaran yang dialokasikan untuk normalisasi belum mampu mengcover seluruh drainase. Pengerukan difokuskan di titik-titik rawan banjir.
Total alokasi anggaran normalisasi drainase Rp 2,7 miliar. Idealnya, untuk membenahi sistem dan pembangunan drainase di kota ini masih dibutuhkan Rp 20-30 miliar.
"Tingkat sedimentasi di semua drainase sudah tinggi. Apalagi, selama ini drainase merupakan kantung air. Dengan dana sebesar itu tentu tak cukup. Tetapi kita tetap berupaya mengoptimalkan termasuk dengan partisipasi masyarakat," kata Ridwan. Ridwan juga meminta pemerintah provinsi (pemprov) turun tangan membangun koneksi drainase untuk penanganan banjir utamanya di kecamatan yang berbatasan langsung dengan dua tetangga Makassar.(axa)
Rp 3 Miliar Bangun Drainase
PEMKOT Makassar melalui dinas PU menggelontorkan anggaran sekitar Rp 3 miliar untuk pengerjaan pembangunan drainase disekitar 20 titik di kota ini.
Di saluran sekunder Jl Tarakan- Jl Tinumbu (941 meter), saluran AR Hakim (1.792 m), saluran Bungaejayya (554 m), Jl Hati Murni (1778 m), dan saluran Jl Muhammadiyah-Jl Satando (2.308 m), Jl Baji Maccini, Jl Baji Gau II, maupun Pacerakkang. Saluran sekunder Jl Muhammadiyah diharapkan meminimalisir genangan di Pecinan. Akhir bulan lalu, PU merampungkan pengerjaan gorong-gorong yang melintas di Jl AP Pettarani Saluran selebar dua meter mulai Jl Raya Pendidikan-Jl Landak Baru tersebut diharapkan mengatasi banjir di Jl Raya Pendidikan, maupun Jl Yusuf Dg Ngawing.(axa)
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/58911
Post a Comment