Kamis, 19 November 2009 07:25 WIB
TULUNGAGUNG-MI: Empat desa di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, terisolir akibat longsor yang terjadi dari areal perbukitan, tepatnya Desa Krandenan, Kecamatan Pagerwojo, kabupaten setempat.
Kepala Desa Krandenan Dwi Sunarhaji, Rabu (18/11), mengemukakan longsor tersebut terjadi akibat hujan. Ia memperkirakan, struktur tanah sudah tidak kuat menahan derasnya air, sehingga membuat jalur tersebut tertutup dengan tanah bekas longsor.
"Ada sekitar 200 meter jalur yang tertimbun longsor. Kami tidak dapat lewat di tempat itu, sehingga mencari jalur lainya," katanya mengungkapkan.
Ia mengungkapkan, terdapat empat desa yang memanfaatkan jalur tersebut. Keempat desa itu terletak di Kecamatan Pagerwojo, di antaranya Desa Kradenan, Sidomulyo, Pokok, dan Sengon.
Selain mengisolir empat desa di Kecamatan Pagerwojo tersebut, longsor itu juga memutuskan jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Tulungagung dengan Trenggalek. Bahkan, puluhan hektare lahan pertanian warga juga rusak akibat longsor tersebut.
Menurut dia, jalur tersebut sangat penting. Selain menghubungkan Tulungagung-Trenggalek, jalur tersebut juga sebagai media untuk menggerakkan berbagai sektor, baik ekonomi, pendidikan, maupun sektor lainnya antarkabupaten tersebut.
"Setiap hari, kami harus menyetorkan susu segar hingga 8 ton, sesuai dengan kemampuan peternak untuk dikirim ke pabrik. Dengan putusnya jalur itu, kami harus berupaya keras, agar susu tidak basi sebelum truk datang," katanya mengungkapkan.
Jika kondisi tersebut dibiarkan, Dwi mengatakan, para petani bisa menderita kerugian hingga Rp24 juta per harinya. Kondisi tersebut tentunya sangat memberatkan bagi warga, yang rata-rata mengandalkan pendapatan dari ternak susu tersebut.
Selain mengganggu sektor ekonomi, putusnya jalur akibat tanah longsor itu juga mengganggu aktivitas para murid yang hendak sekolah. Tidak sedikit mereka memilih membolos sekolah, karena jalur yang putus tersebut.
Dwi berharap, pemerintah tanggap atas kejadian bencana itu, dan segera mengirimkan bantuan, agar jalur yang sempat putus itu kembali lancar. Sebab, warga masih membersihkan jalur dengan peralatan seadanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Tulungagung, Wahyu Adji Gunawan mengatakan pihaknya sedang berupaya untuk membenahi jalur agar kembali lancar, sehingga aktivitas warga tidak terganggu.
"Kami berupaya agar jalur kembali lancar, dan tidak mengganggu aktivitas warga. Kami masih berupaya agar alat berat juga membantu warga mengatasi longsor itu," kata Wahyu mengungkapkan. (Ant/OL-7)
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/11/19/106641/125/101/Empat-Desa-Terisolir-Akibat-Longsor
Post a Comment