Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Fauzi Bowo: Hemat Listrik Belum Jadi Budaya

November 21, 2009 - 2:17

JAKARTA (Pos Kota) – Sosialisasikan penghematan listrik, Pemprov DKI kerahkan lurah untuk datangi rumah warga. Langkah tersebut dilakukan terkait kurangnya pasokan listrik di Jakarta yang menyebabkan pemadaman bergilir.

Hal tersebut ditegaskan Gubernur DKI, Fauzi Bowo, sebagai langkah pendekatan ðoor to door” bagi pelanggan besar yang menggunakan listrik lebih dari 30.000 KWH. Mengingat saat ini pasokan listrik Jakarta tengah dalam tahap kritis.

“Saya akan instruksikan Pak Lurah untuk bersama-sama PLN mengetuk pintu pelanggan. Gak sedikit orang Jakarta yang menggunakan daya listrik 30.000 KWH,” ujar Fauzi di Balaikota, Jumat (20/11). Ditambahkannya langkah penghematan harus dilakukan dengan merubah perilaku masyarakat. Sehingga masyarakat masih perlu diberikan pemahaman mengenai penghematan listrik.

“Di Eropa, orang kaya sekalipun, kalau dia keluar dari kamarnya dan gak akan dipakai lagi, maka lampunya dimatikan. Kalau kita, perilaku seperti itu belum menjadi budaya,” kata Fauzi mencontohkan.

Sementara itu, terkait hal ini Pemprov DKI pertimbangkan investasi di bidang listrik. Dijelaskan Fauzi, peraturan baru yang dikeluarkan pemerintah pusat memungkinkan siapa saja untuk melakukan investasi di bidang listrik. Sehingga kekurangan pasok listrik diharap tidak terjadi lagi.

“Dalam pelaksanaan investasi ini tidak melalui penggunaan APBD melainkan BUMD yang ada,” sambungnya.

Lebih lanjut Fauzi mengatakan dalam proses investasi ini, pemerintah harus bisa memberi peluang pada daerah untuk dapat merekayasa pembiayaan ini. Asalkan secara finansial dapat dipertanggungjawabkan dan tidak menyalahi aturan.

Sebelum dilakukannya peraturan pemerintah baru ini, Fauzi mengaku telah meminta sejak awal untuk membuka peluang bagi kerjasama dengan swasta lewat mekanisme “public-private partnership” untuk pembiayaan proyek seperti dibidang listrik. Hal itu dikarenakan pembiayaan tidak mungkin melalui APBD dan APBN saja.

Sedangkan mengenai kurangnya pasokan listrik, Fauzi menghimbau seluruh instansi pemerintah dan masyarakat untuk melakukan penghematan. Seperti contohnya Balaikota. Pemprov juga memberikan himbauan yang sama kepada pihak swasta pengguna listrik yang besar seperti hotel, mall dan pabrik. (guruh/dms)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/11/21/fauzi-bowo-hemat-listrik-belum-jadi-budaya
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts