Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Hindari Kosmetik Berpengawet Paraben

Senin, 23 November 2009 10:00 WIB

Penulis : Ikarowina Tarigan

PEREMPUAN dan produk kecantikan telah menjalin hubungan cinta yang berlangsung selama berabad-abad. Meskipun seseorang bilang tidak bermake-up setidaknya ia menggunakan lipstick, lipgloss, parfum dan bedak supaya terlihat lebih menarik.

Pada faktanya, berdasarkan laporan terbaru, sebagian besar kosmetik favorit yang kita gunakan merupakan perpaduan antara produk industri dan zat kimia berbahaya yang bisa merusak kesehatan. Pada beberapa kasus, produk kecantikan yang menjanjikan melawan penuaan justru membuat kita mengalami penuaan dini.

Penelitian yang dilakukan Bionsen, perusahaan deodorant alami, menemukan bahwa penggunaan produk perawatan dan make-up menyumbangkan 515 zat kimia sintetis yang berbeda ke tubuh perempuan setiap hari.

Selain itu, banyak juga perempuan yang menggunakan produk-produk pembersih rumah tangga yang telah dikaitkan dengan sejumlah gangguan kesehatan, mulai dari alergi dan sensitifitas kulit hingga masalah yang lebih serius seperti gangguan hormon, masalah kesuburan bahkan kanker.

Paraben, misalnya, yang didisain untuk mengawetkan produk kosmetik Anda, merupakan salah satu pengawet yang banyak dipakai di dunia. Pengawet ini bisa ditemukan pada produk seperti shampo, gel rambut, dan body lotions. Tapi, penggunaan pengawet ini memicu kontroversi, sejumlah studi telah menghubungkan komponen ini dengan gangguan kesehatan serius termasuk kanker payudara, serta gangguan kesuburan pada laki-laki.

Penelitian dari Prefectural University of Medicine menunjukkan bahwa beberapa paraben yang sebelumnya diyakini aman (seperti Methylparaben, may mutate) bisa menjadi racun saat terpapar sinar matahari, menyebabkan penuaan kulit dini serta meningkatkan risiko kanker kulit. Methylparabens bisa ditemukan pada lebih dari 16.000 produk, termasuk pelembab dan pasta gigi. Produsen kosmetik selalu mempertahankan diri dan menyatakan kalau paraben bisa diserap ke dalam tubuh. Tetapi, banyak peneliti yang tidak setuju.

Menurut Juru Bicara Bionsen Charlotte Smith, perempuan selalu tidak sadar dan mengubah kebiasaan mereka seiring waktu, mulai dari kebiasaan mandi dan dandan sedikit hingga kebiasaan menggunakan pemutih, manicures teratur, mengubah alis dan menyambung rambut setiap hari.

"Banyak teknologi baru, kosmetik generasi baru dan penanganan kecantikan yang menggunakan lebih banyak zat kimia untuk mendapatkan hasil maksimal. Dengan kata lain, perempuan menggunakan lebih banyak zat kimia dibandingkan sebelumnya," tutur Smith, seperti dikutip situs dailymail.

Jika ingin terhindar dari zat kimia berlebih, ada baiknya mengurangi penggunaan produk kosmetik dan beralihlah ke produk organik atau alami. Selain itu, pastikan membaca label pada produk kecantikan dan perawatan sebelum membeli. (OL-08)

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/11/23/1857/2/Hindari-Kosmetik-Berpengawet-Paraben-
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts