Jumat, 06 November 2009 pukul 10:02:00
TANYA:
Assalamu'alaikum wr. wb. Dokter yang saya hormati, Ibu mertua saya usia 74 tahun pernah stroke dua tahun yang lalu. Sejak muda mengidap hipertensi. Setelah stroke baru diketahui juga diabetes.
Kebiasan porsi makannya banyak, kami agak sukar mengurangi makannya karena beliau sering protes dan marah-marah. Yang kami lakukan adalah memberi nasi khusus Taj Mahal, katanya kalorinya rendah. Selain itu diberi nasi yang sudah lama dengan asumsi kalorinya juga sudah berkurang dibandingkan nasi yang baru dimasak.apakah benar demikian, dok?
Terima kasih atas perhatiannya. Semoga mendapat ganjaran yang berlipat ganda. Wassalamualaikum wr.wb.
Bu Rosyidah--40xxxxxxxxxx@posindonesia.co.id
JAWAB :
Assalamualaikum wr.wb. Tidak benar nasi lama lebih rendah kalorinya dibanding nasi baru. Saya tidak tahu soal beras Taj Mahal. Prinsip diet orang diabetesi, membatasi porsi karbohidrat. Sumber karbohidrat selain nasi, ya ubi, kentang, jagung, sagu, roti, mi, dan gandum, atau sorgum.
Namun lauk pauk yang lain tetap mencukupi ragam maupun porsinya. Lebih banyak sayur mayur dan bebuahan untuk mengenyangkan. Buah dipilih yang kurang manis, seperti semangka, jeruk, dan bukan nangka, durian, mangga, atau sawo. Buat hipertensinya, batasi asupan garam dapur.
Pilih garam rendah sodium lebih baik. Pernah ada riwayat stroke, perlu diwaspadai karena bisa datang berulang, di area otak berbeda kalau faktor risiko stroke seperti hipertensi, diabetes, dan lipid (kolesterol dan trigliserida) kalau ada, perlu dikontrol terus. Termasuk perlu bergerak badan. Paling sederhana berjalan kaki. Wassalamualaikum wr.wb.
dr. Handrawan Nadesul
http://www.republika.co.id/berita/87492/Nasi_untuk_Penderita_Diabetes
Post a Comment