Sabtu, 7 November 2009
PALU - Krisis listrik yang terjadi di Sulteng, khususnya di Kota Palu belakangan ini, menjadi perhatian serius dari anggota DPD-RI Asal Sulteng Nourmawati Dewi Bantilan. Kata Wati Bantilan, sapaan akrabnya, masalah listrik seperti yang terjadi di Sulteng, juga terjadi di Sulbar dan Sulsel, makanya anggota DPD-RI asal Sulawesi secara bersama-sama mengupayakan agar hal ini tidak terjadi lagi dimasa mendatang.
Kata dia, pihaknya akan mengundang Dirut PLN untuk membicarakan hal itu, karena sebenarnya krisis listrik di Sulteng, Sulbar dan Sulsel sangat memungkinkan untuk diatasi. Hanya saja, pihak PLN terkesan tidak memiliki kepedulian, sehingga masalah listrik selalu menjadi persoalan di masyarakat.
Dia juga menjelaskan, proses perencanaan yang dilakukan oleh PLN di daerah, selama ini kurang matang, sehingga menyebabkan terjadinya krisis listrik. “Seharusnya PLN memahami bahwa setiap tahun kebutuhan listrik semakin tinggi, tetapi PLN tidak siap dengan hal itu, sehingga kebutuhan listrik dan daya yang tersedia tidak seimbang,” jelasnya kepada Radar Sulteng, belum lama ini.
Khusus untuk di Sulteng lanjut Wati Bantilan, potensi PLTA Sulewana sudah dapat mengatasi krisis listrik di Bumi Tadulako. Hanya saja, akankah hasil dari PLTA Sulewana mendahulukan kepentingan masyarakat atau kepentingan pemegang modal. “Kami khawatir setelah Sulewana beroperasi, justru listriknya bukan untuk masyarakat. Dari sinilah diperlukan kepedulian pihak PLN,” tandasnya.
Selain masalah Listrik, Wati juga menyoroti proses penanganan bencana di daerah yang terkesan lambat. Pihak DPD-RI kata Wati, mengharapkan agar penanganan bencana harus cepat dan tepat, khususnya bencana yang terjadi di daerah. “Penanganan bencana mestinya dipercepat, yang harus bertindak lebih awal pemerintah darah,” tandasnya.
Mengenai gempa bumi di Morowali dan Banjir di Tolitoli, Wati mengaku, DPD-RI memberikan apresiasi yang cukup tinggi. Bahkan mengenai warga Menui Kepulauan Morowali yang sempat mengungsi di Sultra, mendapat perhatian dari DPD-RI saat itu. Pun demikian dengan banjir di Tolitoli. “Kita bersyukur, bencana di Sulteng tidak menimbulkan korban jiwa yang jumlahnya besar,” tandasnya.(fer)
http://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?Berita=Banjarbaru&id=59736
Post a Comment