Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Anggaran RS Dadi Paling Besar

Senin, 14-12-09 | 18:36

MAKASSAR -- Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi mendapat alokasi angaran paling besar dalam draf APBD Sulsel Tahun Anggaran 2010. Dari 12 rumah sakit dan pusat pelayanan kesehatan yang dikelola Pemprov Sulsel, RS Dadi, mendapat anggaran Rp 26 miliar lebih.

Dari jumlah itu, sebanyak Rp 13,7 miliar di antaranya akan digunakan untuk pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit. Program itu antara lain untuk pengadaan obat-obatan Rp 2,8 miliar, pengadaan makan dan minum pasien Rp 3,8 miliar, serta pengadaan peralatan UGD Rp 2 miliar lebih.

Program lain yang dianggarkan dengan dana cukup besar di RS Dadi adalah peningkatan upaya kesehatan yang mencapai Rp 9,2 miliar. Program ini meliputi dropping pasien, home visite, rekreasi pasien, dan community mental health nursing.

Ada juga program peningkatan kesehatan masyarakat yang dianggarkan Rp 9 miliar lebih. Belum jelas seperti apa program ini. Program pelayanan administrasi perkantoran juga mendapat alokasi yang cukup besar di RS Dadi, yakni Rp 2 miliar lebih.

Selain itu, program peningkatan disiplin aparatur juga memakan anggaran besar, yakni Rp 387 juta lebih. Program ini antara lain berupa pengadaan pakaian dinas Rp 164,5 juta dan pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu sebasar Rp 223 juta lebih.

Sementara RS Labuang Baji yang menjadi RS rujukan utama di Makassar hanya mengelola Rp 24,3 miliar. Dari jumlah itu, program pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana RS yang mendapat alokasi terbesar, yakni mencapai Rp 14,7 miliar.

Sedangkan RSU Sayang Rakyat yang berkapasitas 1.000 tempat tidur hanya mendapat alokasi Rp 5 miliar. RS Haji mendapat Rp 10,3 miliar, disusul RSIA Sitti Fatimah Rp 8,9 miliar, dan RSIA Pertiwi Rp 7,1 miliar.

Anggota Komisi E DPRD Sulsel dari Fraksi Partai Demokrat, Sanusi Karateng, berharap anggaran tersebut bisa dimaksimalkan rumah sakit. Khususnya dalam perbaikan pelayanan kepada pasien. Jangan sampai, katanya, anggaran besar tidak sebanding dengan pelayanan.

Khusus untuk RS Dadi, Sanusi menitip pesan. Dia berharap dengan anggaran paling besar itu, Dadi bisa lebih luas jangkauannya hingga ke daerah. Di Sulsel, RS Dadi satu-satunya RS jiwa di Sulsel sehingga harus dimaksimalkan perannya. "Kita berharap tidak ada lagi orang sakit jiwa yang dipasung. Perlu dipikirkan badan khusus untuk mengelola mereka," katanya. (sap)

http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=76091
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts