Rabu, 30 Desember 2009 | 8:17 WIB
Surabaya-Surya-Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya mencatat sepanjang 2009 ini, Pemkot Surabaya memiliki rekor menyakitkan di mata warga miskin kota akibat kerap menggusur tempat tinggal dan mata pencarian mereka.
Dalam catatan akhir tahun, LBH Surabaya menyebutkan korban kebijakan atas nama ketertiban itu adalah penduduk di bantaran sungai, penduduk yang tinggal di saluran air atau brandgang, dan pedagang kaki lima. Dengan dalih status tempat tinggalnya ilegal dan menempati lahan milik umum, mereka digusur.
Paling fenomenal adalah penggusuran PKL Boulevard Maret lalu. Seorang bocah sampai meninggal karena luka bakar akibat penggusuran. wakil kepala komandan pleton Satpol PP bahkan diganjar hukuman akibat perbuatannya itu. “Ini catatan yang menyedihkan tentang sepak terjang kebijakan penertiban,” kata Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum LBH Surabaya, M Faiq Assidiqi, Selasa (29/12).
LBH mencatat jumlah korban penggusuran di Surabaya tahun ini mencatat rekor terbanyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dia mengingatkan penggusuran rumah paling massal dilakukan pemkot di bantaran Kali Jagir Mei lalu. Sedikitnya 750 kepala keluarga yang sebagian besar menghuni kawasan ini sejak 40 tahun silam kehilangan rumahnya.
Sedikitnya 389 PKL digusur di tahun yang sama. Ini belum lagi ratusan rumah yang bakal tergusur dari brandgang yang belum tercatat. Bahkan tahun depan diperkirakan rumah-rumah yang masih tersisa juga terancam hilang.
Soal solusi, kata Faiq, pemkot hanya memberi jawaban instan, menyiapkan rumah susun di pojokan kota. Itrupun masih harus dibayar dengan sewa. Lokasinya yang jauh menjadi tidak terjangkau warga yang telanjur memiliki aktifitas di sekitar tempat tinggal yang lama. “Sebelumnya tidak pernah disiapkan tempat relokasi PKL dan penghuni bangunan dengan matang sebelum digusur,” katanya.
Soal kebijakan penggusuran, Asisten III Sekkota Surabaya Hadi Siswanto Anwar mengatkan akan jalan terus. Selain itu, lanjutnya, penertiban yang sudah dilakukan pemkot sudah sesuai prosedur dan akan dilakukan tanpa pandang bulu.
“Kami akan melakukan penertiban terhadap semuanya, tidak hanya masyarakat kecil, tapi juga kalangan elite,” kata mantan Kabag Hukum itu. uca
http://www.surya.co.id/2009/12/30/lbh-pemkot-rekor-menggusur.html
Post a Comment