Rabu, 9 Desember 2009 | 23:42 WITA
Makassar, Tribun - Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sulawesi Selatan menyoroti rencana Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar untuk menaikkan tarif air bersih untuk pelanggan umum dari Rp 2.750 per kubik menjadi Rp 3.000 per kubik atau naik sebesar Rp 250 per kubik.
Sekertaris YLK Sulsel Yudi Raharjo mengaku heran dengan rencana tersebut. Sebab setahunya, tarif PDAM Makassar selama ini merupakan tarif tertinggi dibanding tarif yang diberlakukan PDAM se-Sulsel dan Sulbar.
PDAM Makassar pun termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkot Makassar yang menguntungkan. Setiap bulan, keuntungan miliaran rupiah berhasil diraup. Hanya saja, Yudi mengakui, PDAM memang memiliki utang yang masih sangat banyak.
"Karena itu kami menyatakan menolak rencana kenaikan tersebut. Kami meminta kebijakan yang memberatkan pelanggan itu ditinjau ulang," tutur alumnus FISIP Universitas Hasanuddin ini saat dikonfirmasi Tribun, tadi malam.
Yudi menambahkan, PDAM mestinya memperbaiki lebih dahulu kualitas layanannya kepada pelanggan sebelum menaikkan tarif. Dia mencontohkan, buruknya pelayanan PDAM setiap musim kemarau. Sedangkan saat musim hujan, tak jarang air dari kran PDAM terlihat keruh.
Selain itu, manajemen PDAM yang masih boros, harus diperbaiki terlebih dahulu.
"PDAM harus memberikan alasan yang masuk akal tentang kenaikan tarif air bersih karena konsumen belum jelas dengan hitung-hitungannya, ya termasuk memperbaiki pelayanan yang ada saat ini," kata pria berkacamata minus ini.
Yudi menambahkan, sejak terpublikasi rencana PDAM Makassar menaikkan tarifnya tersebut, sejumlah warga telah komplain melalui YLK. Karena itu, guna mengetahui lebih luas aduan warga, pihaknya membuka akses pengaduan pelayanan PDAM. (axa/zil)
Ada Kenaikan Beban BBM dan Listrik
SEBELUMNYA, Wai Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin yang juga owner PDAM Makassar mengatakan rencana kenaikan tarif air tahun depan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat.
"Sudah tiga tahun tidak naikkan tarif. Ini terkait kenaikan beban biaya. Bahan bakar, listrik, yang mempengaruhi biaya produksi pengolahan air," kata Ilham kepada wartawan di balai kota, kemarin.
Namun persentase kenaikan tarif air PDAM Makassar yang direncanakan diberlakukan pada Februari 2010 mendatang masih akan dibahas.
Pihak pemkot dan PDAM sendiri membahasakan kenaikan ini dengan "penyesuaian tarif". Kebijakan ini masih tarik ulur. Beberapa politisi DPRD kota memahami, namun tak sedikit yang menyoroti. (axa/zil)
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/62010
Post a Comment