Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Utamakan Pertanian Rakyat

2009-12-14

"Food Estate"

[JAKARTA] Rencana pembangunan food estate untuk tanaman pangan perlu didukung, namun harus mendahulukan investor dalam negeri yang kredibel dan memiliki nasionalisme tinggi. Tanaman pangan sangat strategis dan dibutuhkan rakyat. Jika food estate didominasi asing, hasilnya akan dibawa ke luar negeri, sehingga bisa mengakibatkan kerawanan.

"Food estate bagus, tapi tebih baik kita mengutamakan pertanian rakyat. Semua daya upaya harus difokuskan ke petani dalam negeri agar pertanian maju dan penghasilan mereka meningkat," ujar Dirut Perum Bulog yang juga Dirjen Tanaman Pangan Departemen Pertanian (Deptan) Sutarto Alimoeso, pekan lalu, di Jakarta.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono mengemukakan, food estate yang kemungkinan besar akan direalisasikan dengan konsep kawasan ekonomi khusus (KEK), sedang dibahas instansi terkait. Pemerintah akan memberi insentif kepada investor berupa tax holiday atau pembangunan fasilitas infrastruktur dan sudah ada investor asing yang berminat.

Siapkan

Food estate akan di-launching sebelum 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu jilid II karena masuk program 100 hari Menteri Pertanian. Lokasinya direncanakan di luar Pulau Jawa, seperti Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua, Pemerintah sedang menyiapkan aturan mengenai food estate sebagai pengembangan usaha budi daya tanaman pangan skala luas dengan tujuan ekspor.

Sutarto mengatakan, dalam menerapkan food estate tidak harus mengadopsi konsep KEK. karena ada banyak peraturan dan persyaratan khusus yang harus dipenuhi. Rencana penetapan food estate perlu dikaji lebih dalam. Sementara ini, dia menyarankan pemberian hak guna usaha (HGU) untuk lahan pertanian tanaman pangan dengan prioritas petani kecil.

"Saat ini apa food estate memang sudah sangat dibutuhkan. Kami khawatir karena sudah dibuat perjanjian ekspor, maka di saat produksi rendah tetap mengutamakan ekspor. Sementara kebutuhan di dalam negeri tidak terpenuhi. Ini akan menimbulkan masalah besar," ucapnya.

Sutarto mengingatkan, selama ini yang memasok bahan pangan, seperti beras dan jagung, adalah masyarakat kecil, yakni petani di desa-desa, sehingga mereka harus diprioritaskan. Pemerintah harus tetap mementingkan ketahanan pangan nasional dan menyejahterakan petani. [S-26]

http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=12462
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts