[ Kamis, 31 Desember 2009 ]
PT PLN Distribusi Jatim terus mendorong pertumbuhan pelanggan listrik prabayar mereka. Setelah diresmikan November lalu, pertumbuhan pelanggan listrik dengan memakai voucher isi ulang itu belum sesuai target. Padahal, sistem itu diharapkan bisa menekan pemakaian listrik secara berlebihan.
Corporate speaker PT PLN Distribusi Jatim Agus Widayanto mengatakan, pelanggan yang memakai sistem prabayar tersebut baru sejumlah 2.242 pelanggan atau masih sekitar 15 persen dari target sebanyak 15.000 pelanggan. Tidak tercapainya target itu karena kurangnya sosialisasi pada masyarakat.
''Selain baru resmi kami luncurkan akhir November lalu, pengadaan meteran sempat terlambat. Tapi itu hanya sementara karena sekarang sudah tersedia, sehingga permintaan untuk listrik prabayar dapat kami sediakan berapa pun jumlahnya,'' katanya kemarin (30/12).
Dia menjelaskan, dari total pelanggan listrik prabayar yang ada hampir 75 persen adalah pelanggan baru. Sisanya sebanyak 25 persen merupakan migrasi dari pelanggan pascabayar. Bahkan dari prediksi bakal diminati pelanggan di perkotaan, tapi ternyata hampir 50 persen didominasi pelanggan di daerah.
''Hampir 1.100 pelanggan atau 50 persen berasal dari Banyuwangi, Pasuruan dan Situbondo dengan permintaan tertinggi untuk daya 900 VA, yakni yang biasa dipakai konsumen rumah tangga. Sedangkan separo dibagi merata untuk semua daerah di Jatim, khusus Surabaya pemakainya baru 300 pelanggan,'' urainya.
Dia mengatakan, pelanggan yang memakai listrik prabayar bukan hanya dari kalangan rumah tangga tapi ada pelanggan bisnis. (res/kim)
http://www.jawapos.com/

Post a Comment