Rabu, 03 Pebruari 2010

Palu - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palu, Senin (01/02), memusnahkan ratusan produk obat dan makanan dan kosmetik ilegal dan kadarluarsa. Kebanyakan produk yang dimusnahkan adalah import dan tidak memiliki manual berbahasa Indonesia. Pemusnahan dilakukan sebagai salah satu rangkaian HUT BPOM ke-IX.
“Tahun 2009 BPOM Palu telah melaksanakan pengawasan terhadap sarana produksi dan distribusi sebanyak 813 sarana di 11 Kabupaten Se Sulawesi Tengah diantaranya produk makanan dan minuman yang kadarluarsa 52 sarana, rusak 10 sarana, label menyimpang 9, tanpa izin edar 5, tata letak melanggar aturan 13 sarana, untuk kosmetik tanpa izin edar 60 sarana mengandung BKO 5 sarana, obat tradisional kadarluarsa 14 sarana dan tanpa izin edar 8 sarana,’’ ujar Firdaus.
Tindak lanjut terhadap temuan tersebut 27 sarana yang telah diberikan pembinaan, sangsi peringatan 116 sarana, peringatan keras 35 sarana, penghentian sementara kegiatan (PSK, red) 1 sarana dan projustia 10 sarana.
Sementara jumlah produk obat dan makanan yang dimusnahkan sebanyak 806 item yang terdiri dari produk obat 62 box, produk manakan- minuman 457 karton, kosmetik 153 item dan obat tradisonal 134 item perkiraan nilai rupiah mencapai Rp 102.750.000.
“Produk ilegal dan kadarluarsa ini merupakan hasil temuan pihaknya di seluruh sarana di Sulteng yang pihaknya kumpulkan selama setahun. Dimana setiap moment HUT BPOM pihaknya akan memperlihatkan hasil temuan tersebut dan akan di musnahkan,” ujar Firdaus.
Rata-rata produk ilegal ini ditemukan toko-toko obat, yang dijual dalam jumlah sedikit yang dipasarkan oleh orang-orang tertentu.
Dia mengatakan, dalam keadaan promosi yang gencar dan semakin mendorong konsumen untuk mengkomsumsi produk tersebut secara berlebihan dan tidak rasional, pihaknya menghimbau agar tetap berhati-hati memilih produk yang akan dibeli dan dikomsumsi, perhatikan produk yang dipromosikan cocok dan sesuai dengan kebutuhan, jangan langsung terpengaruh dengan promosi produk yang berlebihan, mari kita tetap anut budaya teliti sebelum membeli dan mengkomsumsi produk obat dan makanan.
Kepala BPOM Palu Firdaus Thantawi mengatakan, tantangan pengawasan obat dan makanan pada masa mendatang akan semakin kompleks dan sulit diprediksi. Ini menuntut Badan POM RI untuk melakukan perkuatan sumberdaya, terutama yang meliputi SDM dan infrastruktur. Pembangunan dan pengembangan SDM menjadi fokus utama dengan perencanaan dan implementasi yang baik dan konsisten, pengembangan SDM harus berdimensi profesional dan juga mencakup nilai-nilai etos kerja, etika dan kejujuran. Perkuatan infrastruktur laboratorium juga merupakan hal yang perlu terus dikembangkan agar ke depan Badan POM dapat mengawal semua kebijakan dalam rangka pengawasan obat dan makanan.
Momentum HUT BPOM ke-IX melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk memeriahkannya, diantaranya kegiatan olahraga internal BPOM, syukuran, pemusnahan produk ilegal, pameran, pasar murah dan cerdas cermat.
(Irma)

http://mediaalkhairaat.com/index.php?option=com_content&task=view&id=5663&Itemid=1