Selasa, 2 Februari 2010

SIDOMULYO (Lampost): Warga Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamsel proaktif menangani cikungunya. Sebab, dalam satu bulan terakhir, serangan penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk itu terus meluas.

Bahkan, warga juga meminta Dinkes jemput bola untuk penanganan cikungunya. Tujuannya, agar penyakit yang dapat mengakibatkan kelumpuhan pada penderita ini dapat segera diatasi.

"Selama ini kami nilai Dinkes hanya melakukan fogging pada saat ada temuan dan laporan warga yang terserang cikungunya," kata Badrudin, warga Seleretno, Sidomulyo, Senin (1-2).

Seharusnya, kata dia, Dinkes melakukan penanganan untuk pencegahan sebelum cikungunya datang. Sebab, Dinkes pasti telah memiliki data daerah-daerah Lamsel yang endemis terhadap serangan cikungunya dan DBD.

"Jangan terima laporan saja baru dilakukan fogging. Kami minta Dinkes langsung melakukan fogging di daerah-daerah yang dianggap endemis cikungunya dan DBD," kata dia.

Sementara, Zainal (40), warga Campangtiga, mengatakan meski sudah lima warga di desanya yang terjangkit cikungunya, Dinkes belum melakukan fogging. Dia meminta daerah endemis cikungunya cepat ditangani serius. "Kami khawatir serangan penyakit ini akan meluas," kata dia.

Berdasarkan data yang dihimpun Lampung Post, tidak kurang dari 120 warga dari tujuh desa di kecamatan setempat terkena cikungunya. Tujuh desa itu di antaranya Desa Bandardalam, Sidorejo, Talangbaru, Campangtiga, Seloretno, Kotadalam, dan Sidodadi.

Sejauh ini, Dinkes telah melakukan fogging di desa yang terserang penyakit cikungunya. Persoalannya, fogging yang dilakukan belum merata ke desa-desa yang merupakan wilayah endemis cikungunya. n USD/D-3

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2010020204332718