Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

18 Desa di Poso Belum Nikmati Listrik

Kamis, 28 Mei 2009

POSO- Hingga saat ini, masih ada 18 dusun dan desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Poso belum menikmati aliran listrik (PLN), karena letaknya yang dianggap terpencil.

Ke-18 dusun dan desa tersebut, adalah: dusun Warelulu desa Tokorondo, Desa Lape Tamanjela, dan dusun Ratelemba desa Masani (masing-masing di kecamatan Poso Pesisir); dusun Sipatuo desa Kilo, dan desa Tambarana Pantai (masing-masing di kecamatan Poso Pesisir Utara); dusun Lindoraya desa Toyado, dan dusun Buyungkatedo desa Sepe (masing-masing di kecamatan Lage); dusun Pasunga kelurahan Pamona, dusun Leboni, dan desa Lena (di kecamatan Pamona Utara); desa Tindoli, desa Tokilo, desa Tolambo, desa Amporiwo, dan desa Wayura (di kecamatan Pamona Tenggara); desa Uelena, dan dusun Watumaeta desa Mayoa (di kecamatan Pamona Selatan). Serta desa Didiri (kecamatan Pamona Timur).

Apa yang menjadi penyebab gelapnya 18 dusun dan desa tersebut dari lampu listrik? Kepala Bidang Kelistrikan Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Poso, M Taslim Halide SH menyebut, penyebab dari belum terlayaninya aliran lampu listrik di 18 dusun dan desa itu karena masih terpencilnya letak wilayah dusun dan desa dimaksud. Sehingga PLN sulit menembus wilayah-wilayah desa atau dusun tersebut untuk dialiri listrik. “Untuk memasukkan listrik ke desa-desa atau dusun itu dibutuhkan biaya besar. Sebab letak desa dan dusunnya jauh dari jangkauan kabel listrik PLN,” kata M Taslim.

Menurut M Taslim, guna mengatasi krisis listrik di 18 dusun dan desa tersebut, maka Pemkab Poso melalui Distamben menempuh dua solusi. Yakni membangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMh) dan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Untuk membangunan dua jenis pembangkit listrik itu harus disesuaikan terlebih dahulu dengan potensi yang tersedia di masing-masing desa yang akan dibangunkan listrik. “Desa yang memiliki potensi energi yang bisa diperbarui (air), maka kami buatkan mereka PLTMh. Tapi bagi desa yang tidak memiliki potensi air cukup, maka kami bangunkan mereka PLTS,” jelas mantan Kasubdin Darat Dishub Poso itu.

Sebagai bukti, kata M Taslim, sudah ada enam desa yang kini sudah dibangunkan PLTMh, dan tujuh desa yang sudah dibangunkan PLTS. “Jenis listrik itu sekarang mereka sudah nikmati,” ujarnya sambil menyebut desa yang telah dibangun PLTMh dan PLTS.

Menurut M Taslim, tahun 2009 ini, Distamben Poso akan membangun satu unit PLTMH di desa Panjoka Pamona Utara, dan 370 unit PLTS di tujuh dusun dan desa masing-masing di dusun Ueralulu desa Tokorondo Poso Pesisir, desa Sidoa Lore Utara, desa Tamandue Lore Timur, desa Masewe Pamona Timur, desa Mayoa Pamona Selatan, dan dusun Lindoraya desa Toyado kecamatan Lage.

Meski masih terbilang banyak dusun dan desa (18 dusun/desa) di kabupaten Poso yang belum menikmati aliran listrik, tapi Distamben Poso berani pasang target bahwa dalam kurun waktu 4-5 tahun mendatang ke-18 dusun dan desa tersebut sudah teraliri listik dan masyarakatnya bisa menikmati listrik. “Empat hingga lima tahun mendatang seluruh desa kami targetkan sudah teraliri listrik semua. Walaupun jenis listriknya hanya bersumber dari PLTMh dan PLTS,” pungkas M Taslim. (bud)

http://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?berita=Sulawesi%20Tengah&id=52384
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts