Minggu, 12 Juli 2009 pukul 10:56:00

DEPOK--Dinas Kesehatan Kota Depok ketat mengawasi 40 titik lokasi depot air minum isi ulang dari total 135 titik penjualan air minum isi ulang di enam kecamatan medio Juli ini. Untuk menjamin kesehatan dan keamanan bagi konsumen, Dinkes Kota Depok pun menempel stiker khusus bagi depot yang telah diuji kualitas airnya.

‘’Kami akan menguji kualitas air dengan tiga indikator yaitu secara fisika, kimia, dan bakteriologi ,” tutur Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Depok, Elin Herliana, Ahad (12/7). Sedangkan untuk mengecek perizinan usaha depot tersebut, Dinkes menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Uji fisika dilakukan pada bau dan warna air secara kasat mata. Kemudian secara kimia, zat-zat berbahaya dalam air akan diuji kandungannya seperti Fe (Besi) dan Zinc. Sedangkan untuk lolos uji bakteriologi, seluruh depot air isi ulang harus bebas dari kandungan bakteri E-Coli penyebab diare.

Nantinya, Dinkes akan menempelkan stiker sehat pada depot air minum isi ulang tersebut jika secara uji laboratorium dinyatakan sehat seluruh tiga indikatornya. Jika salah satu saja tidak lolos, ujar Elin, berarti tidak memenuhi syarat, misalnya ternyata secara kimia mengandung besi, itu berbahaya bagi hati.

Elin juga merasa prihatin dengan ketidakpedulian beberapa pedagang air minum isi ulang yang hanya mementingkan keuntungan dan mengabaikan faktor kesehatan. Rata-rata air minum isi ulang dibanderol dengan harga jauh di bawah air minum galon sehingga banyak peminatnya sekitar Rp 3000-Rp 4000. c84/fif

http://www.republika.co.id/berita/61752/Dinkes_Kota_Depok_Perketat_Pengawasan_Air_Minum_Isi_Ulang