Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Jalur Darat, Laut dan Udara Sulit Terdeteksi

Selasa, 14 Juli 2009

Masuknya Flu Babi di Palu

PALU – Masyarakat Kota Palu harus lebih waspada terhadap penyebaran virus flu babi. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sulteng, mengakui sulit mendeteksi penyebaran virus H1N1 ke wilayah Kota Palu, melalui jalur darat, laut dan udara.

Kepala Dishub Kominfo Sulteng Ir Bambang Sunaryo mengakui, dinas yang dipimpinnya tidak mampu mencegah virus pandemi dunia itu, yang saat ini hampir mewabah di beberapa kota besar di Indonesia.

“Dinas Perhubungan sulit memantau aktivitas penyebaran virus flu babi melalui jalur darat, udara dan laut,” ujarnya.

Bambang yang ditemui Radar Sulteng kemarin (13/7) di kantornya mengatakan, kondisi topografi Sulawesi Tengah tidak memungkinkan mencegah virus yang menular dari manusia ke manusia itu.

Menurutnya Palu sebagai Ibukota Sulteng, merupakan daerah terbuka. Daerah terbuka yang dimaksud ialah Palu berada di tengah tengah daerah yang memiliki bandara internasional sepereti Manado, Makassar dan Balikpapan.

Sehingga tidak mungkin mengawasi penularan virus melalui fasilitas alat pendeteksi suhu tubuh termoscan yang ada di bandara ataupun menyiagakan petugas ke setiap terminal dan pelabuhan.

Bambang mengatakan, berbeda dengan daerah yang termasuk pintu gerbang Bandara Soekarno-Hatta Banten, Bandara Polonia Medan, Bandara Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Sultan Hasanudin Makassar. Tiga daerah itu termasuk pintu gerbang dengan luar negeri sehingga perlu diwaspadai penyebaran flu babi sebagai antisipasi dini.

Menurut Bambang, bandara tersebut layak dipasangi termoscan karena bandara tersebut langsung bersentuhan dengan manusia dari manca negara.

Sementara Palu, hanyalah sebatas daerah singgahan atau transit sehingga tidak dimungkinakan melakukan mendeteksi suhu tubuh di bandara ataupun mendeteksi setiap penumpang darat dan laut yang masuk ke Palu. Ditambah lagi, arus lalu lintas baik darat, laut maupun udara sangat terbuka sehingga mustahil, Dishub memantau secara ketat lalu lintas manusia dari Makassar, Manado dan Balikpapan.

Langkah tepat yang dilakukan pemerintah Kota Palu ataupun Sulawesi Tengah saat ini, ialah gencar menyosialisasikan gejala flu babi bagi masyarakat. Terkait hal itu, Bambang menyebutkan leading sektornya ialah Dinas Kesehatan. “Sehingga kalau ada masyarakat yang mengalami gejala flu babi langsung ke rumah sakit untuk ditangani. Flu babi tidak seganas flu burung apabila masih ditangani,” ujar Bambang.

Sementara itu ditemui terpisah, Kepala Dishubkominfo kota Palu Hendro Surahmat ATD, menambahkan Bandara Mutiara Palu tidak memungkinkan menambah fasilitas berupa termoscan. Selain bandara Mutiara bukan berstatus Bandara Internasional, arus lalu lintas darat dan laut menuju Palu sangat terbuka bagi siapapun. Sehingga langkah yang tepat saat ini, ialah sosialisasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Palu kepada masyarakat. (bar)

http://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?Berita=RadarKota&id=54526
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts