Kamis, 30 Juli 2009

*Sepekan Enam Kantor Digasak

PALU – Kegelapan di Kota Palu dan sekitarnya, dalam tiga pekan terakhir, berdampak peningkatan aksi pencurian dalam kegelapan. Penelusuran media ini menemukan, dalam sepekan terakhir, enam kantor pemerintah dibobol maling. Ironisnya, semua terjadi saat lokasi pencurian gelap karena pemadaman bergilir.
Keenam kantor pemerintah tersebut adalah Kantor Pengadilan Tinggi (PT) Sulawesi Tengah (Sulteng), Dinas Pertanian dan Perkebunan Sulteng, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulteng, Dinas Peternakan Sulteng, Balai Bahasa Sulteng dan SMK Negeri 5 Palu.
Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Sulteng dibobol, Kamis dini hari lalu, saat gelap menyelimuti kantor di Jalan Kartini itu. “Kami tinggalkan kantor dalam keadaan mati lampu,”kata Ahmad Supriadi (40), staf pegawai kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Sulteng, Selasa (28/7) kemarin.
Hebatnya, meski gelap, para maling tangkas membidik sasaran. Di setiap kantor yang dibobol, sasaran mereka terfokus pada brangkas atau laci di ruangan penyimpanan, kepala kantor atau ruangan bendahara.
Di kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan, misalnya. Di kantor ini, garong membongkar enam laci di ruangan Seksi Sarana Produksi. “Mereka membawa kabur uang tunai Rp600 ribu,” kata Ahmad Supriadi.
Kantor-kantor di Jalan Kartini, Palu Selatan menjadi favorit maling beraksi di kegelapan. Tak hanya, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Peternakan dan Dinas Nakertrans juga digasak maling. “Tapi, sejauh ini hanya kami hanya menerima laporan dari Dinas Nakertrans,” kata Kapolsek Palu Selatan, AKP Eko Yudi Krisyanto.
Masih di wilayah Palu Selatan, di Jalan Muhammad Yamin, kantor PT Sulteng juga disatroni, Senin dini hari. Hasilnya, ratusan juta rupiah melayang. Ironisnya, saat dibobol, pemadaman bergilir tengah menyambangi kantor PT Sulteng itu.
Maling tak hanya beraksi di Palu Selatan, mereka juga “mengangkangi” Palu Timur. Di sini, giliran Kantor Balai Bahasa Sulteng dan SMK Negeri 5 dibongkar pencuri, Ahad (26/7) malam lalu. Di TKP ini, maling juga memanfaatkan kegelapan untuk beraksi.
Di Balai Bahasa, pelaku masuk melalui jendela belakang dengan menyungkil daun jendela. “Tapi, karena tak mendapat uang atau barang, pelaku langsung kabur,” jelas Kapolsek Palu Timur, AKP Darno.
Sementara di SMK 05, pelaku sempat membongkar brankas yang ada di ruang kepala sekolah. Namun karena brankas tersebut kosong, pelaku tak mengambil apa pun langsung ngacir. (banjir/sahril)

http://mediaalkhairaat.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2655&Itemid=1