Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Waspadai Penggunaan Acetaminophen

Jumat, 03 Juli 2009 17:00 WIB

Penulis : Ikarowina Tarigan

BAGI Anda yang seringkali mengatasi sakit kepala dengan membeli obat bebas tanpa berkonsultasi dengan dokter, ada baiknya mulai lebih berhati-hati. Pasalnya, komite penasehat badan pemeriksa obat dan makanan Amerika (FDA) menyarankan untuk membatasi penggunaan obat penghilang rasa sakit acetaminophen. Acetaminophen dinyatakan potensial menyebabkan keracunan yang bisa memicu gagal liver bahkan kematian.

Mungkin Anda tidak terbiasa dengan istilah generik acetaminophen. Obat ini merupakan penghilang rasa sakit yang banyak terdapat pada obat-obat penghilang rasa sakit yang dijual di pasaran serta pada berbagai obat flu. Selain itu, acetaminophen juga banyak terkandung dalam obat-obatan yang diresepkan dokter.

Berdasarkan studi yang dilakukan antara tahun 1990 dan 1998, seperti diuraikan dalam situs webmd, milyaran dosis acetaminophen digunakan dengan aman setiap tahunnya. Akan tetapi, kelebihan dosis acetaminophen juga menyebabkan 56.000 kasus perawatan di ruang gawat darurat, 26.000 kasus harus di rawat di rumah sakit, serta 458 angka kematian setiap tahunnya.

Beberapa orang secara tidak sengaja menggunakan acetaminophen lebih daripada dosis yang dianjurkan. Sedang yang lain, seperti penderita liver, lebih berisiko mengalami kerusakan liver akibat penggunaan obat ini. Kelebihan dosis ini, menurut komite penasehat FDA, dipicu oleh banyaknya produk yang mengandung acetaminophen. Akibatnya, banyak orang yang menggunakan 2 produk yang mengandung acetaminophen sekaligus tanpa menyadarinya. Risiko ini semakin meluas pada anak-anak, yang mungkin saja keracunan karena menelan obat ini. Kadang-kadang, dokter juga secara tidak sengaja memberikan dosis acetaminophen berlebih pada anak-anak.

Batasan dosis

Menurut komite penasehat FDA, dosis acetaminophen untuk dewasa sebaiknya tidak lebih dari 650 miligram, yang tentunya jauh lebih sedikit dari dosis yang tersedia sekarang. Menurut mereka, 2 tablet obat yang tersedia di pasaran sekarang ini, seringkali sudah mengandung 1000 miligram. Komite yang terdiri dari 37 dokter dan ilmuwan lainnya ini juga menyatakan, total dosis maksimum selama 24 jam, yang sekarang sebanyak 4000 miligram, sebaiknya dikurangi.

Beberapa anggota komite menyatakan harus ada gerakan untuk membantu menurunkan dosis acetaminophen yang digunakan. Beberapa anggota lainnya menyatakan sangat terpengaruh dengan hasil penelitian yang menemukanadanya perubahan fungsi liver pada beberapa orang yang menggunakan acetaminophen dengan dosis yang dianjurkan sekarang.

Dengan adanya anjuran ini, tentunya lebih bijaksana kalau Anda memperhatikan penggunaan acetaminophen Anda. Jika selama ini Anda langsung menggunakan obat tanpa konsultasi dulu. Paling tidak mulailah membaca label untuk memastikan kandungan obat dan takaran acetaminophen yang terdapat di dalamnya. Jika menggunakan 2 jenis obat berbeda, pastikan kedua obat tersebut tidak sama-sama mengandung acetaminophen. Selain itu, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter dan batasi penggunaan obat bebas tanpa resep.

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/07/03/1353/9/Waspadai-Penggunaan-Acetaminophen
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts