08 Agustus 2009 14:00 WIB

Penulis : Ikarowina Tarigan

Untuk memastikan kalau Anda dirawat secara aman, berikut beberapa tip sederhana dari Dr Jan Garavaglia, Chief medical examiner dari the medical examiner's office di Orange County, Florida, yang bisa menjadi panduan Anda.

Pengobatan medis yang modern memang sangat mengagumkan, tetapi juga kompleks. Banyak hal yang tidak diinginkan terjadi di rumah sakit. Tapi, bukan berarti hal tersebut bisa diterima. Pengobatan medis, kadang tidak membantu malah memperparah penyakit, misalnya melalui infeksi yang terjadi di rumah sakit.

Pastikan setiap orang yang melakukan kontak langsung dengan Anda telah mencuci tangan dengan bersih terlebih dahulu, bahkan sebelum mereka menggunakan sarung tangan pengaman. Jika tangan tidak bersih saat memakai sarung tangan, kemungkinan sarung tangan akan ikut terkontaminasi.

Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang paling umum terjadi di rumah sakit. Bakteri bisa masuk ke tubuh pasien melalui pipa kemih yang dimasukkan ke dalam tubuh. Dan infeksi ini biasanya sangat sulit diatasi.

Pipa kemih (kateter) juga akan membatasi pergerakan Anda, sehingga meningkatkan risiko pengentalan darah, pneumonia dan menurunnya massa otot. Meskipun penggunaan kateter ini kadang-kadang diperlukan, Anda juga harus sadar risikonya.

Semakin lama kateter berada di satu tempat, maka kemungkinan Anda terinfeksi atau mengalami komplikasi lain juga semakin besar. Karena itu, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan pampers atau bejana khusus sebagai pengganti kateter.

Selain infeksi saluran kemih, pneumonia merupakan infeksi lain yang juga sering terjadi di rumah sakit. Infeksi ini biasanya dipicu oleh kondisi pasien yang hanya mampu menarik nafas dangkal. Pernapasan ini memudahkan kuman masuk dan berkembang biak.

Pasien biasanya hanya bisa menarik napas pendek setelah menjalani operasi atau pengobatan lainnya. Selain itu, posisi tidur telentang seringkali membuat Anda menarik nafas pendek karena menarik napas panjang biasanya memicu rasa sakit. Selain itu, jaringan paru-paru biasanya melemah pasca operasi.

Untuk menghindari infeksi ini, cobalah menarik napas dalam-dalam. Anda bisa meminta alat incentive spirometer kepada petugas rumah sakit. Tiuplah alat tersebut beberapa kali dalam sehari untuk menguatkan kapasitas paru-paru.

Begitu Anda bisa bergerak, meskipun dengan bantuan, keluarlah dari kamar tidur dan berjalanlah ke sekeliling rumah sakit. Lakukan hal ini beberapa kali sehari. Dengan bergerak sesegera mungkin, Anda bisa mencegah melemahnya jaringan paru-paru.

Mintalah dokter untuk memberi tanda pada area yang akan dioperasi di saat atau sebelum memulai operasi. Cara ini bisa mecegah terjadinya kesalah operasi."Tentunya Anda tidak ingin dokter mengangkat ginjal kiri padahal yang bermasalah ginjal kanan," tutur Garavaglia, seperti dikutip situs dailymail.

Saat perawat datang dan memberi Anda obat, tanyakan itu obat apa dan kenapa Anda membutuhkannya. Pastikan perawat memeriksa ulang nama pengenal Anda dengan nama yang tertera di resep. Kesalahan penggunaan obat seringkali terjadi di rumah sakit.

Semakin lama Anda di rumah sakit, maka risiko Anda mengalami komplikasi juga semakin besar. Pastikan Anda mengikuti anjuran dari dokter yang merawat, dengan begitu Anda bisa sembuh dan keluar lebih cepat. Pada banyak kasus, biasanya lebih baik meneruskan perawatan di rumah. Pasien biasanya merasa jauh lebih nyaman saat tidak berada di tengah bisik suara mesin, bunyi troli dan percakapan para perawat.(OL-08)

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/08/08/1474/4/Cara-Cegah-Infeksi-di-Rumah-Sakit