Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Ini Dia, Sekolah Murah di Kepa Duri

Kamis, 6 Agustus 2009 | 07:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Biaya pendidikan yang mahal selalu menjadi momok bagi kaum kurang mampu yang menginginkan anaknya merasakan bangku sekolah. Untungnya, saat ini banyak lembaga-lembaga sosial yang menyediakan pendidikan dengan harga yang terjangkau bagi mereka.

Salah satunya adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cinta Anak Bangsa di daerah Kepa Duri, Jakarta Barat. Di PKBM yang baru berdiri tahun 2005 ini, anak yang tadinya kurang beruntung bisa mendapatkan pendidikan paket A, B, dan C atau setara dengan SD, SMP, dan SMA. Biaya yang harus dikeluarkan orangtua pun terbilang murah, hanya Rp 10.000,00 per bulan.

"Syaratnya ya anak itu putus sekolah karena masalah keuangan. Bukan karena alasan yang lain," ujar Anton, Koordinator Guru Bagian Kurikulum, yang ditemui Rabu (5/8) kemarin.

Tak hanya berbiaya murah, orangtua pun tak diberatkan dengan biaya buku cetak, sebab buku sudah disiapkan oleh pihak PKBM. Siswa tinggal membawa buku tulis untuk mencatat dan mengerjakan tugas-tugas. Cuma, buku cetak ini tidak boleh dibawa pulang, dan harus disimpan rapi di perpustakaan. "Buku ini kan untuk diwariskan ke junior mereka jadi harus dijaga. Siswa kami juga kebanyakan tinggal di daerah hujan dikit banjir, takutnya buku-bukunya rusak," kata Anton.

Siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga mendapat pendidikan keterampilan bahasa Inggris dan komputer. Untuk dua program ini, PKBM Cinta Anak Bangsa bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Bina Nusantara. Sementara untuk keterampilan salon, PKBM bekerja sama dengan Training Center Rudy Hadisuwarno. "Supaya bisa bekerja setelah lulus, selain ijazah mereka juga harus mempunyai bekal keterampilan," jelas Anton.

Selain itu, berbeda dengan PKBM lainnya yang hanya mengharuskan siswanya datang 3 kali seminggu, dan belajar selama 2 jam, PKBM Cinta Anak Bangsa mengharuskan siswanya masuk setiap hari, dari Senin hingga Jumat, layaknya sekolah pada umumnya. Jam belajarnya pun tidak jauh berbeda dengan sekolah umum. Ruangan belajarnya pun difasilitasi AC.

"Selain menerapkan hukuman, kami juga harus memberikan penghargaan kepada anak yang baik dan berprestasi," ujar Firza, Kepala Rumah Belajar Cinta Anak Bangsa. Siswa yang berkelakuan baik selama belajar mendapatkan penghargaan, mulai dari nonton ke bioskop hingga ke TMII. Lebih jauh, bagi siswa yang berprestasi, mereka disalurkan ke sejumlah perusahaan.

Salah satu yang pernah merasakan keberhasilan itu adalah Sodik. Lulusan PKBM yang dulunya tukang koran ini, disalurkan ke Alfa Group. Dia mendapat gaji Rp 1,6 juta. Jumlah pemasukan itu belum termasuk tambahan lembur dan pendapatan lain, yang kalau ditotal bisa mencapai Rp 2 juta.

M7-09

http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/08/06/07531245/ini.dia.sekolah.murah.di.kepa.duri
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts