Kamis, 06/08/2009 19:54 WIB

oleh : Rahmayulis Saleh

JAKARTA (bisnis.com): Masyarakat diminta jangan ragu dan takut melakukan imunisasi, terutama untuk mencegah terjadinya suatu penyakit.

M. Asrorun Ni'am Sholeh dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan hal terpenting materi atau bahan yang digunakan tidak berupa unsur haram. Imunisasi merupakan upaya medis untuk mencegah munculnya penyakit.

"Dalam agama Islam, imunisasi sah menurut hukum (absah secara syar’i) sehingga masyarakat tidak perlu ragu untuk melakukan imunisasi sepanjang bahannya tidak dari unsur yang haram," katanya pada sebuah seminar.

Menurut dia, program imunisasi terbukti menurunkan angka kesakitan dan kematian karena infeksi pada bayi secara drastis. Namun, sering ada pendapat salah tentang imunisasi yang menimbulkan keraguan dan penundaan, bahkan penolakan.

"Padahal penundaan atau penolakan imunisasi akan membawa risiko terkena infeksi bagi anak bersangkutan," Hartono Gunardi, Spesialis anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK-UI seperti dilaporkan oleh Pusat Komunikasi Publik Depkes hari ini.

Menurut Hartono, dengan makin banyaknya bayi atau anak yang mendapat imunisasi, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi makin jarang terlihat.

"Di lain pihak, rasa ketakutan kepada efek samping vaksinasi yang berlebihan, menjadi lebih dominan dibandingkan ketakutan terhadap penyakitnya," tambah Sri Rezeki S. Hadinegoro, Ketua Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Selama ini, kata Sri Rezeki, banyak persepsi yang salah tentang imunisasi di mata masyarakat. Mulai dari imunisasi menyebabkan anak menjadi demam, imunisasi itu berbahaya, bisa menyebabkan kesakitan dan bahkan kematian.

"Pendapat itu tidak benar sama sekali. Vaksin yang diberikan dalam imunisasi merupakan produk yang sangat aman. Hampir semua efek samping vaksin bersifat ringan (minor) dan bersifat sementara, seperti pegal di lengan atau demam ringan." (tw)

http://web.bisnis.com/senggang/kesehatan/1id131561.html