Rabu, 05 Agustus 2009 | 08:24 WIB

TEMPO Interaktif, Bandar Lampung - Pemadaman listrik bergilir yang berlangsung selama dua pekan lebih di Bandar Lampung membuat omzet penjualan generator listrik atau genset meningkat. Dalam sehari, seorang penjual genset mampu melego lima hingga sepuluh generator dari berbagai ukuran.

“Ada peningkatan penjualan yang cukup darastis sejak Perusahaan Listrik Negara melakukan pemadaman listrik bergilir,” kata Eng Ti, salah seorang pemilik toko yang khusus menjual generator, Diesel Jaya, Rabu (5/8).

Sebelum tejadi pemadaman bergilir, kata dia, toko Diesel Jaya yang berada di Jalan Radin Inten Bandar Lampung itu hanya mampu menjual satu unit genset saja. Rata-rata warga hanya membeli mesin genset berdaya kecil dan buatan negeri Tirai Bambu, Cina.

“Harga masih menjadi pertimbangan warga untuk memilih mesin genset,”ujar perempuan keturunan Tionghoa itu. Harga satu unit mesin berkisar antara Rp. 650 ribu hingga Rp. 2,5 juta per unit.

Selain beramai-ramai membeli mesin genset, sebagian warga juga mulai memperbaiki mesin genset. Sejumlah toko di Jalan Radin Intan itu pun membuka jasa perbaikan mesin genset. “Kami juga melayani warga yang hendak memperbaiki mesin yang telah rusak,” kata William, salah seorang pemilik toko lainnya.

Menurut William, puluhan orang setiap hari mendatangi deretan toko penjual generator sejak sepekan terakhir. Tidak semuanya langsung membeli dan lebih banyak hanya menjajagi harga mesin. “Umumnya warga yang membeli genset ingin saat bulan Ramadhan nanti tidak terganggu kekhusukannya akibat seringnya mati lampu,” ujar dia.

PT PLN Wilayah Lampung mengaku kekurangan pasokan daya sekitar 120 hingga 150 megawatt. Kekurangan pasokan daya itu akibat dua pembangkit listrik tenaga air, yaitu PLTA Batu Tegi dan Way Besai tidak berfungsi optimal karena musim kemarau. “Kami terpaksa harus melakukan pemadaman bergilir,” kata Sumargo, juru bicara PLN Lampung.

NUROCHMAN ARRAZIE

http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/08/05/brk,20090805-190836,id.html