Minggu, 30 Agustus 2009 16:59 WIB
Penulis : Amiruddin Abdullah
BANDA ACEH--MI: Gangguan arus listrik selama bulan Ramadan ini di Provinsi Aceh, terus terjadi sehingga aktivitas perekonomian dan berbagai ibadah pada bulan suci ini sering terganggu.
Kawasan yang arus listrik sering padam diantaranya Ibu Kota Banda Aceh, Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Kota Subulussalam.
Karena itu warga sering harus berbuka puasa atau salat tarawil dalam kegelapan malam. Mereka tidak mengetahui mengapa listrik sering padam di wilayahnya karena tidak ada pemberitahuan resmi oleh pihak PLN. "Kadang padam saat berbuka puasa," kata Mariana, warga Desa Blang Garot, Kabupaten Pidie, Minggu (30/8).
Sikap pihak PLN yang tidak efektif dan tidak becus melayani pelanggan membuat masyarakat di Aceh kecewa. Warga mengatakan kalau kesalahan PLN seperti pelayanan buruk tidak pernah diambil tindakan terhadap petugas penaggunga jawab atau pimpinannya. Tapi bila masyarakat yang terlambat membayar rekening selalu dikenai beban denda. "Ini artinya melanggar hak-hak konsumen dan tidak adil," kata Mariana.
Di Kota Subulussalam, sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) mendatangi kantor PLN setempat guna mempertanyakan kepada pimpinan BUMN itu mengapa listrik diwilayah mereka sering padam.
Seorang anggota wakil rakyat yang ikut dalam rombongan mengatakan kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi rakyatnya. "Warga marah karena dalam tempo lima menit kadang hidup mati hingga lima kali," jelasnya.
Menjawab anggota dewan, manager PLN Cabang Subulussalam, Arif, mengatakan seringya terhenti pasokan arus karena beberapa sebab, diantaranya pemeliharaan mesin, pemeliharaan jaringan, gangguan alam dan gangguan manusia.
"Selama ini sering terjadi ganguan alam dan gangguan kabel jaringan dilempar kayu oleh orang tidak bertanggung jawab. Kasus itu telah kami laporkan kepada polisi," jelasnya. (MR/OL-02)
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/08/08/93136/126/101/Puasa-Warga-Aceh-Diganggu-Listrik-Padam
Post a Comment