Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Ramadhan Listrik Byar Pet

Kamis, 6 Agustus 2009 21:00 WIB

PALEMBANG, SRIPO --Kendati beberapa pembangkit besar seperti PLTU
Bukitasam, PLTG Inderalaya dan PLTU Tarahan sudah masuk ke sistem
kelistrikan, tetap saja krisis listrik di Sumsel belum teratasi,
listrik akan tetap padam selama Ramadhan. Hanya saja, waktu padam
sedikit lebih singkat antara 2-3 jam.

"Kita sampaikan kepada Pak Gubernur soal kondisi kelistrikan di
Sumsel, terutama menjelang, selama Ramadhan dan pada saat lebaran
nanti," kata GM PT PLN (Persero) S2JB, Ir Amir Rosidi kepada
wartawan selesai menghadap Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH,
Kamis (6/8).
Selain itu, dilaporkan juga ada beberapa pembangkit listrik yang
sudah masuk ke sistem jaringan interkoneksi Sumbagsel dan Tengah.
Misalnya PLTA Bukitasam 1x65 MW. Bahkan, pekerja di pembangkitan
melakukan percepatan perbaikan mesin pembangkit. Misalnya, PLTG
Inderalaya 1x45 MW besok (hari ini,red) sudah masuk sistem serta
disusul PLTG/U sistem turbinnya 1x18 MW. Bahkan, tagi pagi PLTU
Tarahan, Lampung 1x90 MW sudah lebih dahulu masuk ke sistem
sehingga total 170 MW energi listrik kembali diproduksi dan kini
telah didistribusikan ke Sumbagsel dan Tengah.
Menurut Amir Rosidi, percepatan pemeliharaan yang dilakukan oleh
petugas lapangan adalah solusi untuk mengatasi krisis listrik di
Sumsel dan sekitarnya. Namun begitu, krisis listrik secara umum
belum dapat teratasi. Jika sebelumnya pemadaman di Sumsel saat
ini rata-rata 45 MW dengan pola padam 2:1 (dua hari terjadi satu
kali padam) dengan lama 6-7 jam, menjadi berkurang menjadi 5-10
MW dengan pola padam 5:1 (lima hari terjadi satu kali padam)
dengan lama 2-3 jam. "PLN akan tetap berusaha untuk tidak padam
selama Ramadhan," katanya.
Menyingung hasil pertemuan dengan Gubernur dan Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI), Amir Rosidi mengatakan, kalau PT PLN
sepakat akan sosialisasi kondisi PLN kepada masyarakat khususnya
mengenai TMP (Tingkat Mutu Pelayanan). Misalnya, PLN menjanjikan
pemadaman lima kali selama satu bulan, ternyata lebih dari itu,
maka PLN memberikan kompensasi kepada pelanggan berupa potongan
biaya beban sebesar 10 persen.
Kerusakan Mesin
Ketua YLKI Sumsel RM Taufik Husni SH, MH sebelum bertemu
gubernur, kepada wartawan mengatakan, akibat kondisi listrik yang
tidak stabil, menyebabkan empat unit mesin milik perusahaan air
mineral Alfa One mengalami kerusakan, begitu juga yang dialami
oleh perusahaan Airness. "Laporan secara tertulis belum diterima
tetapi secara lisan, pemilik perusahaan sudah melapor ke YLKI,"
katanya.
Mengenai TMP, Taufik Husni meminta PLN membuat rencana padam
selama satu semester dengan menempelkannya di loket-loket PLN di
berbaga tempat. Maksud TMP digelar dengan tujuan agar masyarakat
dapat menghitung pemadaman yang dirasakan dan lama waktu padam
sehingga PLN wajib memberikan kompensasi. "Kalau kompensasi 10
persen berupa potongan biaya beban, nilai sangat kecil. YLKI
inginkan kompensasi pemotongan biaya pemakaian listrik," katanya.

husin

http://www.sripoku.com/view/16222/Ramadhan-Listrik-Byar-Pet
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts