Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Memalukan, Kelaparan Terjadi Lagi di Yahukimo

Labels: , ,
2009-09-04

[JAYAPURA] Terulangnya kelaparan di Yahukimo, Papua, disesalkan banyak pihak. Bencana terjadi pada era otonomi khusus (otsus) dimana dana triliunan rupiah sudah dikucurkan ke Papua untuk meningkatkan kesejahteraan hidup orang asli Papua.

"Saya sangat malu dengan adanya bencana kelaparan di Yahukimo. Bencana terulang di tempat yang sama. Padahal, saat kelaparan tahun 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menurunkan tim untuk melakukan pembangunan. Apa yang dibuat pemerintah di sana sehingga terjadi kelaparan," kata Kepala Pemerintahan Adat Papua Fadal Al Hamid kepada SP, di Jayapura, Kamis (3/9).

Kelaparan ini menandakan pemerintah sama sekali tidak memihak kepada kepentingan rakyat. Pemerintah tidak memiliki program pembangunan yang menyentuh langsung kehidupan rakyat. Penyebab kelaparan akibat gagal panen yang disebabkan cuaca buruk, bukan hal baru karena cuaca buruk selalu terjadi setiap tahun.

"Seharusnya, pemerintah memikirkan cara untuk mengantisipasi saat datangnya cuaca buruk, bukan kalah dengan alam. Fenomena alam harus dipelajari untuk mengantisipasi kejadian buruk yang akan terjadi. Ini bukti bahwa pemerintah tidak berpihak pada rakyat. Masalah utama rakyat di sana cuaca, kenapa tidak diantisipasi," katanya.

Sekretaris Daerah Yahukimo Robby Longkotoy mengaku sudah mengunjungi tiga distrik, Geredala, Walma, dan Pronggoli untuk menyampaikan bantuan. Memang banyak dari warga yang menderita sakit. Namun, dia belum bisa memastikan apa penyakit yang diderita warga.


Tak Masuk Akal

Sekretaris Jenderal Aliansi Mahasiswa Pegunungan Tengah Indonesia (AMPTI) Markus Haluk menilai, ini sungguh tidak masuk akal. Uang di Papua ini sangat banyak, ada dana otsus, royalti PT Freeport, dana APBN, APBD, tetapi kenapa tidak ada satu pun program pembangunan yang dilakukan untuk mencegah kelaparan di wilayah pegunungan. "Saya malu, orang Papua mati karena kelaparan," ujarnya

Pemerintah daerah selalu memaparkan jumlah kemiskinan di Papua untuk mendapatkan dana bantuan, tetapi kematian akibat kelaparan terus berlangsung. Yang mengakibatkan panen gagal adalah fenomena alam yang sudah berlangsung sejak bumi ini ada, kenapa tidak ada satu pun orang yang memikirkan bagaimana cara menghadapinya.

Markus menilai, Pemerintah Kabupaten Yahukimo dan Pemerintah Provinsi Papua hanya menggembor-gemborkan keberhasilan pembangunan yang dilakukan melalui media, ternyata yang terjadi di lapangan adalah sebaliknya.

"Adanya kematian ini juga merupakan teguran dari Tuhan untuk menyadarkan pemimpin di Tanah Papua untuk mengoreksi diri. Jangan hanya bicara di atas awang-awang, tetapi harus membuat program pembangunan yang membumi," ujarnya.

Ketua DPRD Papua Barat Jimmy Idjie mengaku malu dan kecewa atas bencana kelaparan. Ini menjadi koreksi bagi semua pihak bahwa apa yang sudah dilakukan selama ini keliru karena kebutuhan mendasar rakyat Papua diabaikan, akibatnya banyak yang mati karena kelaparan.

Dari catatan SP pada tahun 2005, Kabupaten Yahukimo dilanda kelaparan. Dalam jangka waktu dua bulan, November-Desember 2005 yang meninggal dunia 55 orang. Presiden SBY memerintahkan Menko Kesra yang menurunkan tim interdepartemen membangun di berbagai sektor selama enam bulan.

Hasil kerja tim yang menghabiskan uang Rp 40 miliar itu diresmikan SBY pada 28 Juli 2006 dengan melakukan panen raya umbi-umbian di Pasema. Umbi-umbian yang dipanen merupakan varietas unggul yang diberi nama Solossa Wamena, Pattipi Wamena, Cangkuang, dan Halaleke. [154]

http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=10223
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts