02/10/2009 08:29:46
Alat Deteksi Gas Beracun Rusak
WONOSOBO (KR) - Alat untuk mendeteksi munculnya gas beracun yang dipasang di kawasan Kawah Sikendang kawasan Telaga Warna Dieng rusak dan tidak bisa difungsikan lagi. Padahal keberadaan alat itu sangat vital, karena mampu memberikan peringatan dini munculnya gas beracun kepada warga sekitar maupun pengunjung wisata.
Kepala Resort Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) KPH Dieng, Pardiyono (55) kepada KR membenarkan terkait kerusakan deteksi gas beracun di Dieng. Alat yang terpasang sejak tahun 2007 itu kini tidak berfungsi lagi. Seluruh lapisan besi pada alat itu sudah karatan. Kini alat itu sudah diambil petugas pengawasan gunung berapi Dieng.
“Kemungkinan penyebab kerusakan alat tersebut lantaran pengaruh asap belerang yang merekat pada lapisan besi, sehingga besi berkarat dan akhirnya rusak. Saya sudah berkali-kali melaporkannya ke Propinsi Jateng. Tapi sampai sekarang belum ada tanggapan,” jelasnya.
Padahal, lanjut Pardiyono, fungsi dari alat deteksi gas beracun itu sangat penting dan dibutuhkan. Alat itu mampu memberikan informasi dini kepada penduduk sekitar dan wisatawan yang sedang menikmati indahnya wisata Dieng. Perlu diketahui, gas beracun Dieng pernah menewaskan puluhan penduduk pada tahun 1979 silam. Jadi kemunculan gas beracun harus tetap diwaspadai.
Menurutnya, alat deteksi gas beracun Dieng itu merupakan bantuan dari Propinsi Jateng yang diberikan semasa kepemimpinan mantan Gubernur Jateng Mardiyanto pada tahun 2007 lalu. Sayangnya, baru sekitar setahun dipasang, alat deteksi gas beracun itu sudah rusak dan tidak berfungsi.
“Kini alat digital yang memberikan informasi seputar suhu udara serta deteksi tekanan dan kandungan gas beracun yang masih terpasang di Telaga Warna juga ikut mangkrak. Tidak ada lagi deteksi dini yang memberitahukan adanya bahaya gas beracun,” ujarnya. (Art)-k
http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=205889&actmenu=
Post a Comment